BeritaBintang – Trump Bawa AS Resmi Keluar dari TPP
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Resmi menarik negaranya keluar dari perjanjian dagang Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), Selasa (24/1). Langkah ini menjauhkan AS dari sekutunya di Asia seiring dengan perkembangan pengaruh China di kawasan.
Memenuhi janjinya untuk mengakhiri keterlibatan Amerika Serikat di pakta 2015 tersebut, Trump menandatangani perintah eksekutif di Kantor Oval untuk menarik Negeri Paman Sam dari TPP yang beranggotakan 12 negara.
“Kabar baik untuk pekerja Amerika,” kata Trump saat menandatangani perintah tersebut di hari ketiganya menjabat, Partai Republik mengatakan perjanjian perdagangan itu akan mencederai pabrik di AS.
Kesepakatan yang didukung oleh pebisnis Amerika itu dinegosiasi oleh Presiden Barack Obama yang digantikan Trump namun tidak pernah disetujui oleh Kongres. Hal ini merupakan pilar utama pemerintahan Obama dalam kebijakannya untuk bertumpu ke Asia-Pasifik, melawan China.
Trump telah membuat Jepang dan sejumlah negara lain khawatir dengan pandangannya menentang TPP dan keinginannya agar negara-negara sekutu membayar lebih besar untuk alasan keamanan.
Baca Juga: ” Lorde Pastikan Album Ke-2 Segera Rilis “
Harry Kazianis, Direktur Studi Pertahanan think thank Center for the National Interest, mengatakan Trump kini mesti mencari alternatif lain untuk memastikan aliansi di Asia.
“Hal ini bisa meliputi sejumlah perjanjian bilateral. Jepang, Taiwan dan Vietnam harus didekati pertama kali karena mereka adalah kunci untuk strategi apapun yang akan dilakukan Trump,” ujarnya.
Presiden yang baru dilantik ini juga bertemu dengan sejumlah pengusaha manufaktur di Gedung Putih, berjanji untuk memangkas regulasi dan pajak korporasi. Namun, ia juga memeringatkan bahwa dirinya akan turun tangan dalam kesepakatan dagang yang dinilai tidak adil.
Trump, yang resmi menjabat Jumat pekan lalu, telah berjanji akan membawa pabrik-pabrik kembali ke Amerika Serikat—isu yang menurutnya membantu dalam memenangi pemilu 8 November. Dia tidak segan memanggil perusahaan yang dianggap perlu memulangkan produksi ke tanah air.
Dia mengatakan perusahaan-perusahaan yang memilih untuk memindahkan pabrik ke luar negeri mesti membayar akibatnya. “Kami akan menjatuhkan pajak perbatasan yang sangat besar untuk produk yang masuk ke dalam negeri,” ujarnya.