BeritaBintang –   Kelompok militan ISIS mendapatkan gempuran terus-menerus dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mau pun Rusia. Akibatnya, dalam laporan intelijen Negeri Paman Sam disebutkan jumlah militan ISIS menurun.

Pada 2014 jumlah militan ISIS diperkirakan 20 – 31 ribu orang. Namun, dalam laporan terbaru disebutkan kini jumlah itu sudah berkurang menjadi 19 – 25 ribu orang. Pejabat Washington menyebut jumlah tersebut berkurang karena menjadi korban tewas dalam pertempuran dan menunjukkan keberhasilan kampanye perlawan terhadap ISIS oleh koalisi AS.

“ISIS telah menderita penurunan militan yang signifikan. Meski jumlah militan menurun, mereka tetap menjadi ancaman yang substansial,” ujar juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, dilansir The Guardian, Sabtu (6/2/2016).

Earnest mengklaim pasukan keamanan Irak yang didukung AS dan oposisi moderat Suriah telah berkontribusi besar dalam 10 ribu serangan terhadap ISIS. Selain itu, usaha dari dunia internasional untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok militan di Irak dan Suriah tersebut juga dinilai berkontribusi terhadap pengurangan jumlah militan.

Namun, data tersebut tidak menghitung jumlah militan yang berafiliasi dengan ISIS di Asia Tenggara, kawasan Timur Tengah lainnya, dan Afrika Utara di mana kelompok itu sedang gencar melebarkan sayap di Libya.