Tim Aprilia

Bekerja Sama sejak 2002, Gigi Dall’Igna: Lorenzo Miliki Talenta Luar Biasa dari Kecil

BeritaBintangBekerja Sama sejak 2002, Gigi Dall’Igna: Lorenzo Miliki Talenta Luar Biasa dari Kecil

Manajer Umum Tim Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, tidak segan memuji sang pembalap yakni Jorge Lorenzo. Dall’Igna menyebut X-Fuera –julukan Lorenzo– memiliki bakat membalap luar biasa sejak kecil.

Tidak heran Dall’Igna begitu kenal dengan Lorenzo. Sejak Lorenzo berusia 15 tahun atau pada 2002, Dall’Igna telah bekerja sama dengan sosok yang telah meraih tiga gelar juara dunia MotoGP itu.

Pada 2002, Dall’Igna bertindak sebagai manajer Derbi, tim yang dibela Lorenzo di kelas 125 cc. Dalam kurun 2002-2004, Lorenzo membela Tim Derbi dan prestasi terbaiknya finis di posisi empat klasemen akhir kelas 125 cc 2004.

[ Baca Juga : ” Heboh Game of Thrones, Situs HBO Crash ”  ]

Kombinasi terbaik Dall’Igna dan Lorenzo tercipta pada 2006 dan 2007. Saat itu, Lorenzo yang berstatus pembalap Aprilia berhasil menjadi juara dunia kelas 250 cc. Keberhasilan itu juga tidak lepas dari keberadaan Dall’Igna yang berlakon sebagai manajer Tim Aprilia.

Setelah Lorenzo hengkang ke Yamaha pada 2008 untuk mentas di MotoGP, Lorenzo dan Dall’Igna tak lagi bekerja sama. Baru di MotoGP 2017 ketika Lorenzo ditunjuk sebagai pembalap Ducati, kedua sosok itu kembali membela tim yang sama: Ducati.

“Ia berusia 14 atau 15 tahun ketika pertama kali bertemu saya. Ia sangat muda dan merupakan seorang bocah. Namun saat itu, ia sudah menunjukkan talenta sempurna dan mengendarai motor secara luar biasa,” kata Dall’Igna mengutip dari AGEN BOLA, Selasa (18/7/2017).

Raih Hasil Impresif dengan Ban Lunak di MotoGP Qatar, Espargaro Girang

BeritaBintangRaih Hasil Impresif dengan Ban Lunak di MotoGP Qatar, Espargaro Girang

Sejumlah pembalap macam Marc Marquez, Daniel Pedrosa, dan Cal Crutchlow  menerapkan strategi  yang salah ketika tampil di seri perdana MotoGP musim 2017. Mereka kompak gagal meraih podium lantaran mengganti motornya dengan menggunakan ban lunak pada balapan di Sirkuit Losail itu.

Jika Marquez dan Pedrosa mampu finis di urutan lima dan enam pada akhir balapan. Kondisi berbeda justru dialami oleh Crutchlow. Pembalap berkebangsaan Inggris tersebut harus menyudahi balapan tanpa meraih poin lantaran mengalami crash.

[ Baca Juga : ” Jon Snow, Daenerys, Cersei Raih Takhta di Teaser Game of Thrones 7 ]

Akan tetapi hal berbeda justru dialami oleh pembalap Tim Aprilia, Aleix Espargaro. Meski menggunakan ban lunak, pembalap asal Spanyol tersebut justru mampu tampil impresif sebelum akhirnya finis di peringkat keenam.

Espargaro pun membeberkan perasaannya usai meraih hasil positif ketika para pesaing justru memperoleh hasil buruk dengan menggunakan ban lunak. Ia merasa sedikit beruntung bisa menyudahi balapan di tempat keenam.

“Tentu bakal sulit mengulang hasil ini. Tapi jujur saja motor kami sungguh hebat saat balapan. Ketika traksi turun, Aprilia fantastis. Ini berarti di sirkuit mana pun, ketika lintasannya panas dan tak ada yang bisa pakai ban lunak, saya justru bisa pakai ban lunak. Jadi kami punya beberapa keuntungan,” ucap Espargaro, seperti dikutip dari AGEN BOLA, Jumat (31/3/2017).

Pembalap Suzuki Menilai Perlombaan di Sachsenring Berlangsung Seru

BeritaBintang – Pembalap Tim Suzuki Ecstar, Aleix Espargaro menilai perlombaan seri kesembilan MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Sachsenring, bakal berlangsung sengit. Sebab, para pembalap bakal banyak melintasi sisi kiri trek sepanjang 3,7 kilometer tersebut.

Sirkuit Sachsenring dikenal memiliki keunikan dibandingkan lintasan lainnya, yakni tikungan ke kiri yang lebih banyak dibanding tikungan ke kanan. Alhasil, kekuatan ban akan lebih cepat terdegradasi pada bagian sisi kiri. Lantas, hal tersebut membuat Espargaro berhati-hati kala menggeber kuda besinya.

“Perlombaan Jerman akan sangat aneh, karena tata letak lintasan menguras ban di sisi kiri. Para pembalap harus mampu mengelola kinerja ban dalam kondisi apa pun, dan juga di sisi kanan ban,” ucap Espargaro mengutip dari Panduan Judi Online, Jumat (15/7/2016).

Rider yang musim depan bergabung bersama Tim Aprilia tersebut menilai kinerja Suzuki musim ini telah banyak lakukan perkembangan. Sayangnya, kondisi tersebut tak dibarengi dengan konsistensi di lintasan, tak pelak ia pun bakal bekerja keras kala mengendarai GSX-RR miliknya.

“Banyak perubahan yang terjadi sejak tahun lalu, kami melakukannya lebih baik lagi. Sayangnya kami  masih kehilangan konsistensi, karena itu dibutuhkan kerja keras untuk menemukan cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah mesin dengan cepat,” tuntas pembalap berusia 26 tahun tersebut.