Tamil Nadu

Topan Vardah Hantam India, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi

BeritaBintang – Topan Vardah menghantam wilayah selatan India pada Selasa (13/12). Otoritas pun mengevakuasi puluhan ribu warga dan menutup sekolah di sekitar pusat badai terjadi.

Badai tersebut memasuki wilayah India selatan melalui Pesisir Bengal dan kemudian diperkirakan akan menyapu daerah Chennai, Tamil Nadu, juga Andhra Pradesh dalam hitungan jam.

Menurut laporan Judi Online, Topan Vardah ini merupakan “badai yang sangat parah.” Kekuatan angin diperkirakan akan meningkat hingga 140 kilometer per jam disertai dengan hujan lebat.

Sebagai upaya pencegahan lebih dari 23 ribu warga di Tamil Nadu dievakuasi ke pusat relief. Seorang pejabat bernama K. Satyagopal mengatakan kepada Reuters bahwa puluhan ribu orang lainnya masih menunggu untuk dievakuasi.

Sementara itu, seorang pejabat lainnya, Seshagiri Babu, 10 ribu orang dari dua distrik di Andhra Pradesh juga sudah dipindahkan dari tempat tinggalnya.

NDMA juga mengingatkan para nelayan agar tidak melaut dalam jangka waktu 36 jam ke depan dan meminta warga untuk tetap berada di tempat yang aman.

Kapal angkatan laut dan pesawat beserta 30 tim penyelam juga sudah disiagakan untuk membantu proses evakuasi dan memberikan pengobatan jika dibutuhkan.

Selama ini, India memang kerap dihantam topan, terutama dalam kurun waktu April hingga Desember, Agen Poker dengan badai yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Salah satu badai paling besar terjadi pada 1999, ketika angin berkecepatan 300 kilometer perjam menyapu India dan merenggut 10 ribu nyawa.

Singapura akan kembalikan patung dari Abad ke-11 ke India

BeritaBintang – Museum Peradaban Asia di Singapura menyatakan akan mengembalikan sebuah patuh dari Abad ke-11 ke India setelah karya itu diyakini dicuri.

Museum Peradaban Asia (ACM) membeli karya seni berupa patung Dewi Uma Parameshvari pada tahun 2007 dengan harga US$650.000 atau sekitar Rp8,8 miliar dari Art of the Past, makelar seni di New York.

Asal-usul patung terungkap dalam kasus pengadilan tahun 2012 yang melibatkan perusahaan atas dakwaan menyelundupkan barang-barang antik.

Patung tersebut diyakini telah dicuri dari sebuah kuil Siwa di Tamil Nadu di India selatan.

Keputusan untuk mengembalikan patung terjadi atas permintaan India melalui berbagai pembicaraan. Singapura diwakili oleh Dewan Warisan Nasional dan India oleh Survei Arkeologi India.

“Meskipun tidak ada bukti meyakinkan bahwa patung itu dicuri dari kuil Siwa di Tamil Nadu, India, ACM mempertimbangkan pengakuan Aaron Freedman, manajer Art of the Past, mengenai penjualan barang-barang antik hasil curian di India dan kepemilikan 150 objek curian,” demikian pernyataan museum di Singapura.

Selain patung dewi, ACM juga membeli 30 benda dari makelar seni yang sama, tetapi barang-barang itu diketahui tidak masuk dalam daftar barang curian.

Disebutkan bahwa museum akan menempuh jalur hukum guna menuntut ganti rugi.

Lecehkan Agama, Turis Australia Akan Dikuliti karena Tato Dewa Hindu

BeritaBintang – Para aktivis sayap kanan di India mengancam akan “menguliti” warga Australia yang memiliki tato dewa Hindu di kakinya.

Kini, mereka sedang memburu pemilik tato tersebut, demikian disampaikan kepolisian Bangalora, Senin (19/10/2015).

Pemilik tato dewa Hindu itu bernama Matthew Gordon. Awalnya, dia bersama pacarnya sedang berada di sebuah restoran di kota bagian selatan Bangalore ketika belasan aktivis dari partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata, mulai mengganggu pasangan tersebut.

Mereka meminta Gordon menghapus tato dewa Hindu di kakinya karena dianggap melecehkan agama.

Mendapat ancaman tersebut, Gordon melaporkan para aktivis itu ke kepolisian setempat. Kepada Wakil Komisaris Kepolisian Banglore, Sandeep Patil, Gordon menyatakan, belasan aktivis tersebut mengancam akan mengulitinya jika tidak menghapus tato tersebut.

“Saya lega ketika melihat seorang polisi, namun seketika saya terkejut dia malah menyalahkan saya, dan berkata, ‘Ini India dan kita menghina umat Hindu,” kata Gordon kepada media The Hindu.

Polisi itu kemudian membawa Gordon ke kantor polisi. Di sana, Gordon dan pacarnya dipaksa untuk duduk selama tiga jam.

“Mereka membebaskan saya setelah saya meminta maaf dan akan menutup tato tersebut,” kata Gordon.

Ketegangan antara Gordon dan aktivis sayap kanan itu mereda setelah turis berusia 21 tahun itu menulis surat permintaan maaf yang dialamatkan kepada inspektur polisi setempat. Gordon berjanji akan menutup tatonya selama di India.

Kepolisian juga berjanji akan menindak tegas para aktivis tersebut jika mereka melakukan pelanggaran.

Gordon yang merupakan mahasiswa hukum itu mengaku sangat tertarik pada agama Hindu setelah menghabiskan tiga tahun tinggal di negara bagian Tamil Nadu.

Dia juga memiliki tato lain di punggungnya bergambar dewa gajah Ganesha. Menurut dia, menggambar tato Ganesha membutuhkan waktu 35 jam.

“Tato ini sangat berarti bagi saya. Saya tidak akan memamerkan tato itu karena eksotismenya. Saya tahu mitologi dan nilai-nilai dewa yang dijadikan tato di badan saya,” kata Gordon.

Sementara itu, kritikus mengatakan, ekstremis Hindu makin berani setelah kemenangan partainya di daerah Bangalore pada pemilihan umum tahun lalu.

Pada Agustus lalu, seorang akademisi terkemuka yang menolak pemujaan berhala terbunuh di negara bagian Karnataka tempat kota Bangalore berada, setelah korban menerima ancaman pembunuhan dari aktivis garis keras Hindu.