Sumatera Selatan

Unik! Arca Sosok Manusia Tanpa Kepala Menunggangi Kerbau di Lahat

BeritaBintangUnik! Arca Sosok Manusia Tanpa Kepala Menunggangi Kerbau di Lahat

JIKA hendak merencanakan liburan, kerap kali para traveller mencari destinasi yang masih perawan dan tersembunyi lokasinya. Sehingga bisa menjauh sejenak dari hiduk pikuk keriuhan kota.

Namun, bila ingin merasakan sensasi yang berbeda dari alam, cobalah sesekali lakukan perjalanan wisata sejarah, dengan menjelajahi dan melakukan pengamatan pada situs-situs warisan yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun.

Salah satu daerah yang memiliki banyak warisan tersebut ialah Kabupaten Lahat. Di daerah yang merupakan kabupaten tertua di Sumatera Selatan itu, sudah ditemukan sekiranya 3.000 buah situs megalitikum.

Kemudian, situs warisan dari zaman megalitikum yang ada di daerah yang dipimpin oleh Aswari Rivai juga berbentuk unik dan membuat penasaran. Arca megalit Tanjung Beringin salah satunya.

{ Baca Juga, ” Marc Marquez Juara di GP Jerman, Valentino Rossi: Dia Memilih Ban yang Tepat ” }

Arca yang berbentuk sesosok manusia sedang menunggangi seekor kerbau tersebut bisa membuat orang yang melihatnya menganga kaget. Pasalnya, manusia yang tergambarkan dalam arca tidak memiliki kepala.

Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Sabtu (8/7/2017), tangan kanan manusia yang ada di arca memegang kepala kerbau, tangan kiri digambarkan hanya sampai siku.

Layaknya seorang yang menunggangi kerbau, kaki kanan tokoh terlihat dalam posisi menekuk ke bawah, dengan pergelangan kaki dan telapak kaki yang juga tidak tergambar. Uniknya lagi, arca ini juga ditemukan buaya, yang sedang berada di kepala kerbau, seakan hendak memangsa kerbau.

Heboh, Remaja Bau Kencur Nikahi Nenek 71 Tahun

BeritaBintangHeboh, Remaja Bau Kencur Nikahi Nenek 71 Tahun

Warga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dibuat heboh atas pernikahan Selamet Riyadi dan istrinya, Rohaya.

Betapa tidak, keduanya menikah dengan usia yang sangat jauh berbeda. Selamet Riyadi baru menginjak umur 16 tahun alias remaja ‘bau kencur’. Sementara, Rohaya telah berusia lanjut yakni, 71 tahun.

Pernikahan keduanya berlangsung di kediaman laki-laki di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti.

Cik Ani, Kepala Desa Karang Endah mengatakan, sebelumnya pihak keluarga Selamet sempat menolak pernikahan tersebut. Namun, keduanya menyatakan sudah kebelet alias tidak sabar lagi untuk berumah tangga. Bahkan, keduanya mengancam akan bunuh diri dengan menenggak racun rumput jika tidak dinikahkan.

[Baca Juga -“Hanya Raih Posisi ke- 13 di MotoGP Jerman, Espargaro: Rasanya seperti Kemenangan untuk Saya“]

“Setelah mendapat laporan warga seperti itu, akhirnya saya datang menemui nenek Rohaya dan Selamet, sehingga keduanya disepakati untuk menikah,” kata Cik Ani, Senin, 3 Juli 2017.

Saat prosesi pernikahan digelar, di hadapan penghulu, Selamet memberikan emas kawin kepada Rohaya berupa uang Rp200 ribu.

Meski sempat terjadi penolakan, akhirnya prosesi pernikahan berlangsung aman dan lancar. Bahkan, banyak sekali sanak keluarga kedua mempelai yang datang untuk menyaksikan hari bersejarah itu.

“Kami perangkat desa yang diberi mandat oleh pihak keluarga untuk melangsungkan pernikahan pemuda 16 tahun dan nenek 71 tahun ini. Dengan dipimpin oleh Ibnu Hajar selaku penghulu dengan emas kawinnya uang sebesar Rp200 ribu,” ujarnya.

Foto pernikahan yang tak lazim ini pun sempat viral di media sosial hingga membuat perbincangan hangat.

Enam Pesawat Negara Tetangga Ikut Padamkan Api di Sumsel

BeritaBintang – Enam unit pesawat terbang dan helikopter water bombing bantuan dari negara-negara sahabat terus melakukan pemadaman api akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi Sumatera Selatan.

Malaysia memberikan bantuan pesawat Bombardier Pelican CL415 dan helicopter Dolphin yang bertugas memandu (spotting) pemboman air dari udara.

“Pesawat ini sangat efektif karena mampu mengambil air di sungai, danau dan laut secara cepat. Sekali terbang membawa enam ribu liter,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho,

Pada Kamis (15/10/2015), pesawat Bombardier Pelican CL415 mampu menjatuhkan air sebanyak 26 kali di daerah Cengal, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Singapore mengirimkan 2 unit helikopter Chinook.

Dijelaskan, satu heli masih perbaikan karena mengalami rotor kerusakan.

Sedangkan Australia mengirimkan 2 unit pesawat yaitu Hercules Bomber 32 yang mampu mengangkut 15.000 liter air dan pesawat TC690 Birddog 376 yang berfungsi spooting pemboman air.

Untuk mengoperasikan pesawat dan heli tersebut terdapat 104 personil asing terdiri dari 48 orang dari Singapore, 30 personil dari Malaysia, dan 26 personil dari Australia.

Sementara itu, Jepang akan memberikan bantuan bahan kimia (fire extinguisher berbentuk foam agent) sebanyak 3 ton. Pengiriman ke Palembang dilakukan dua kali yaitu 1,5 ton pada 17/10/2015 dan 1,5 ton pada 19/10/2015.

“JICA berencana akan menyerahkan kepada BNPB di Palembang pada 17 Oktober 2015. Tim BNPB dan JICA sudah melakukan koordinasi,” jelasnya.

Rencana bahan kimia ini akan digunakan untuk water bombing dengan pesawat dari Indonesia. Malaysia keberatan menggunakan bahan kimia untuk water bombing. Untuk memadamkan api ini, Indonesia telah menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan sebanyak 60 ton.

Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut bantuan dari negara lain seperti Rusia, Tiongkok, Korea, dan Thailand yang sebelumnya menyatakan akan memberikan bantuan. Kementerian Luar Negeri masih terus menjajagi lebih lanjut bantuan tersebut.