Sirkuit Silverstone

Raih Posisi 5 di GP Inggris, Daniel Ricciardo: Itu Balapan yang Gila!

BERITABINTANG –  Raih Posisi 5 di GP Inggris, Daniel Ricciardo: Itu Balapan yang Gila!

Kiprah salah satu pembalap Tim Red Bull, Daniel Ricciardo, ketika tampil dalam lanjutan kejuaraan dunia Formula One (F1) seri Inggris memang luar biasa. Ricciardo mampu menyelesaikan balapan tersebut di posisi ke-5.

Apa yang diraih Ricciardo memang cukup mengejutkan banyak kalangan. Pasalnya pembalap berpaspor Australia tersebut harus memulai balapan yang berlangsung di Sirkuit Silverstone itu, dari posisi ke- 19 usai mendapatkan hukuman penalti ketika turun di sesi kualifikasi.

{ Baca Juga : ” Perkuat Bayern Munich, Carlo Ancelotti Tak Jamin James Rodriguez Jadi Starter}

Mengetahui kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar langsung dari Ricciardo seusai balapan tersebut. Ricciardo mengakui jalannya balapan di GP Inggris memang merupakan race yang sungguh luar biasa.

“Ini (balapan di GP Inggris) tidak mudah. Saat saya mencoba untuk memperbaiki posisi, ini tidak semudah yang saya perkirakan. Saya harus bertarung sepanjang lomba untuk merangkak naik,” jelas Ricciardo, seperti disadur dari AGEN BOLA, Rabu (19/7/2017).

“Masalah yang dialami Sebastian (Vettel) membuat saya finis Posisi ke-5, jadi ‘terima kasih Sebastian! Ini adalah balapan yang gila, saya melompati banyak pembalap, dan itu menyenangkan. Saya harus bertarung untuk merangsek ke depan sepanjang waktu,” tuntasnya.

Bus Tingkat Muncul di Tengah Balapan Mobil, kok Bisa?

BeritaBintangBus Tingkat Muncul di Tengah Balapan Mobil, kok Bisa?

Bus double decker yang dinaiki banyak penumpang muncul di tengah balapan mobil di sirkuit di Inggris. Tapi peristiwa ini bukan ulah iseng dari sang pengemudi bus, melainkan servis yang diberikan penyelenggara balapan kepada para pencinta balap, yakni menyaksikan langsung adu cepat mobil GT3 di lintasan sirkuit.

Kesempatan menyaksikan langsung balapan dari bus tingkat Routemaster produksi tahun 1965 ini terjadi di Sirkuit Silverstone. Para penggemar balap menonton langsung bagaimana mobil-mobil GT3 melahap lintasan balap dalam sesi latihan.

{ Baca Juga, ” Inspirasi Warna Pintu Selain Putih Ini Bikin Rumah Terlihat Menarik ” }

Ide untuk memberi servis kepada pengunjung ini awalnya lahir dari pembicaraan iseng penyelenggara.

“Awalnya dari obrolan lucu di internal lalu dikembangkan menjadi kesempatan yang menggugah semangat untuk melakukan sesuatu yang belum pernah ada di Eropa. Menonton mobil-mobil bertenaga 600 bhp GT3 melintas di sirkuit dari bus tingkat bisa menyajikan sesuatu yang baru dan perspektif yang tidak nyata dalam olahraga automotif,” kata manajer balapan, Benjamin Franassovici, seperti dikutip dari JUDI ONLINE.

Meski Puas, McLaren Masih Harus Melakukan Beberapa Perubahan

BeritaBintang  –  Test driver Tim McLaren Honda, Stoffel Vandoorne, mengaku cukup puas dengan kinerja mobil selama sesi uji coba di Sirkuit Silverstone, Inggris, beberapa waktu lalu. Kendati demikian, pembalap asal Belgia itu tidak ingin cepat berbangga diri dengan apa yang sudah dicapai.

Sebab, menurut Vandoorne, masih ada beberapa perubahan yang harus dilakukan McLaren untuk dapat lebih kompetitif. Meski tidak mudah, ia mengatakan akan terus berusaha semaksimal mungkin dengan bantuan seluruh tim.

“Kami masih terus melakukan pengembangan dan mencoba untuk menyelesaikan beberapa masalah yang kami punya selama balapan,” kata Vandoorne, seperti dilansir dari Bintangbola.co, Senin (18/7/2016).

“Hal ini tidak selalu mudah karena tekanan angin berubah banyak di sini, setiap hari, dan membuat perbedaan yang cukup besar pada keseimbangan mobil. Tapi kami akan terus mencoba,” lanjut pembalap yang berlaga di ajang GP2 tersebut.

Kendati demikian, Vandoorne tetap merasa ada peningkatan yang dilakukan McLaren sejauh ini jika dibandingkan dengan tes di Barcelona lalu. Saat itu, pembalap 24 tahun tersebut juga turun sebagai test driver bagi Tim McLaren.

Pembalap Muda Williams Siap Ancam Posisi Massa dan Bottas

BeritaBintang – Pembalap muda milik Williams, Alex Lynn mengaku siap untuk dipromosikan di ajang Formula One (F1). Dasarnya, ia sukses keluar sebagai driver tercepat ketiga dalam tes uji coba tengah musim kedua dengan raihan waktu 1 menit 34,433 detik.

Pembalap asal Inggris tersebut terlihat menjajal mesin FW38 Williams di Sirkuit Silverstone, Inggris. Lynn tampil tanpa ragu dan sangat kompetitif dalam mengendarai jet darat milik jawara F1 1997 itu.

Tak ayal, dengan kemampuan yang dimiliki Lynn, posisi pembalap utama seperti Felipe Massa dan Valtteri Bottas bisa terancam. Sebab, masa kerja kedua pembalap tersebut belum mendapat titik terang dari Williams.

“Saya berharap demikian. Saya pikir hari ini kami menyelesaikannya dengan sempurna, tanpa insiden dan masalah,” kata Lynn menukil dari Panduan Judi Online , Kamis (14/7/2016).

“Saya melakukan pekerjaan yang bagus dan sangat kompetitif dibandingkan dengan pembalap lain. Saya merasa siap membuat langkah maju dan ini merupakan pengalaman berharga bagi saya,” tuntas pembalap berusia 22 tahun tersebut.

Gagal di GP Inggris, Manor Racing Siap Tampil Optimal di Hungaria

BeritaBintang – Direktur Balap Tim Manor Racing, Dave Ryan, kecewa dua pembalapnya yakni Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein gagal menyentuh garis finis saat mentas di seri ke-10 Formula One (F1) 2016 yang berlangsung di Sirkuit Silverstone. Meski demikian, Ryan optimistis timnya akan meraih hasil lebih baik di seri selanjutnya yang dilangsungkan di Hungaria.

Rio dan Wehrlein mengalami hasil buruk di Silverstone. Mobil Wehrlein tergelincir pada lap keenam. Sementara jet darat Rio terpental ke area gravel setelah mengalami masalah yang sama dengan Wehrlein pada putaran 24.

Hasil itu tentu sangat kontras dengan hasil di GP Austria. Saat itu, Rio berhasil finis di posisi 16, sementara Wehrlein mencapai hasil sensasional dengan menyelesaikan balapan di tangga 10. Hasil itu membuat Wehrlein untuk pertama kalinya meraih poin di ajang F1.

Sementara di Hungaria, terkhusus Rio memiliki kenangan indah di Sirkuit Hungaroring, Budapest, tempat diselenggarakannya balapan. Pembalap kebangaan Indonesia itu sukses finis di posisi empat sesi feature race dan lima sesi sprint race pada GP2 2015.

Modal itu setidaknya dapat meningkatkan motivasi Rio untuk meraih poin perdana di lomba balap mobil paling prestisius tersebut.

“Sebuah cara yang mengecewakan untuk menyelesaikan lomba di kampung halaman kami. Namun, kami akan kembali bekerja keras dan tampil lebih solid di Hungaria dalam waktu dua minggu ke depan,” jelas Ryan, mengutip Panduan Judi Online , Selasa (12/7/2016).

Pembalap Red Bull Berharap bisa Kalahkan Ferrari di GP Inggris

BeritaBintangSILVERSTONEPembalap tim Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, menyambut positif seri kesembilan Formula One (F1) yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris. Hal tersebut setelah ia sukses mengunci posisi kedua pada kesempatan penutup di latihan bebas kedua (FP2).

Pembalap asal Australia tersebut membuktikan dirinya lebih baik dibandingkan dua pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen. Dasarnya, ia membubuhkan waktu tercepat dengan 1 menit 32,051 detik di urutan kedua tercepat pada sesi terakhir latihan bebas.

Ricciardo dan rekannya Max Verstappen berhasil membuntuti pembalap Mercedes, Lewis Hamilton yang tampil tercepat. Alhasil, ia berharap pada perlombaan jet daratnya mampu menyaingi kecepatan Ferrari dengan bersaing ketat memperebutkan finis ketiga.

“Saya mengetahui kita akan memiliki pertarungan yang seru dengan Ferrari pada akhir pekan nanti, dan saya berharap kami bisa sangat dekat dengan mereka,” kata Ricciardo mengutip TaruhanBolaOnlineTerpercaya, Sabtu (9/7/2016).

“Ini terlihat bagus di atas kertas, jika kami bisa seperti di latihan bebas hari pertama. Saya pikir itu akan menjadi lebih dekat hingga di balapan nanti kami bisa memperebutkan posisi ketiga,” tuntas pembalap berusia 26 tahun tersebut.

Jelang GP Inggris, Hamilton Tak Ingin Adanya Aturan Team Order di Mercedes

BeritaBintang – Pembalap Tim Mercedes AMG, Lewis Hamilton meminta kebijakan petinggi timnya untuk tak memberlakukan team order jelang balapan seri ke-10 di Sirkuit Silverstone. Menurutnya, kebijakan tersebut membuat balapan tak akan berjalan menarik.

Sebelumnya, bos Mercedes, Toto Wolff, gerah dengan kelakukan kedua pembalapnya yang bisa merugikan tim. Hal tersebut terjadi karena Hamilton dan Rosberg kerap bergesekan seperti di GP Spanyol dan terbaru di GP Austria.

Karena itu, penolakan Hamilton atas aturan tim merujuk pada GP Austria 2002, ketika pembalap Ferrari Rubens Barrichello yang memimpin perlombaan diminta membiarkan Michael Schumacher memenangkan balapan karena aturan team order.

“ Saya akan berdoa dan berharap bukan situasi itu yang terjadi. Pertama untuk diri saya sendiri karena aturan tim akan menghilangkan kenikmatan balap. Dan kedua untuk para penggemar. Harga mahal yang telah mereka bayarkan terampas karena aturan itu,”kata Hamilton menukil Bintangbola.co, Kamis (7/7/2016).

“ Saya kecewa sebagai penggemar ketika itu. Dan kami tidak ingin melihat aturan tim seperti itu terjadi lagi. Hal menarik adalah Toto dan Niki Lauda telah luar biasa bagi kami, karena membiarkan kami bersaing dalam tiga tahun terakhir,” jelas pembalap berusia 31 tahun tersebut.

Balapan di Sirkuit Silverstone Bukan Race Terakhir Button

BeritaBintang – Pembalap McLaren-Honda, Jenson Button, menampik kabar yang mengatakan musim 2016 merupakan musim terakhirnya tampil di Formula One (F1). Kabarnya, seri ke-10 Formula One (F1) di Sirkuit Silverstone, Inggris, akan menjadi ajang perpisahan pemuda asal Inggris tersebut.

Memang kontrak driver berusia 36 tahun tersebut bersama McLaren akan berakhir pada musim ini. Namun, Button masih memiliki ambisi untuk tetap mengendarai jet darat pada tahun depan.

Posisi Button musim ini tersaingi dengan kehadiran pembalap muda, Stoffel Vandoorne. Sebab pembalap muda tersebut mampu memberikan poin bagi McLaren kala mengaspal di GP Bahrain.

“Tentu dengan cara seperti itu akan menjadi cara yang memalukan bagi saya untuk jalani Grand Prix Inggris terakhir kali ini. Saya masih memiliki emosi yang kuat dalam ajang balapan, terutama di Silverstone,” ujar Button menukil Bintangbola.co, Kamis (7/7/2016).

“ Saya hanya akan pergi untuk menjalani akhir pekan yang baik dan menampik semuanya (balapan terakhir). Saya hanya tahu bahwa saya akan melakukan yang terbaik dengan apa yang saya miliki, dan menghibur fans yang datang ke sini,” tuntas pembalap berusia 36 tahun tersebut.

Lorenzo Punya Kecepatan, Valentino Rossi Menang Pengalaman

BeritaBintang – Kegagalan di balapan MotoGP Inggris akhir pekan lalu, membuat pebalap Repsol Honda, Marc Marquez,langsung lempar handuk. Marquez menilai persaingan menjadi juara musim ini tinggal menjadi milik Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Si Bayi Alien pun mengaku tujuannya saat ini hanyalah berada di tengah-tengah Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, di enam seri balap selanjutnya.”Akan sangat menarik melihat persaingan keduanya (Rossi vs Lorenzo). Saya akan berusaha berada di tengah-tengah keduanya di setiap balapan selanjutnya,” jelas Marquez Kamis (3/9).

Marquez sendiri punya analisa soal persaingan dua pebalap tim Movistar Yamaha itu. Menurutnya, baik Lorenzo ataupun Rossi punya kelebihan. “Menarik persaingan keduanya karena Lorenzo punya kecepatan, tapi Rossi punya pengalaman segudang. Selain itu Rossi juga lebih konsisten dan dia bisa mengambil keuntungan dari segala situasi. Akan sangat menarik melihat persaingan keduanya. Saya akan berusaha mempersulit persaingan keduanya,” ujar Marquez.

Rossi saat ini unggul 12 poin dari Lorenzo usai menang di Moto GP Inggris. Dalam balapan di Sirkuit Silverstone kemarin, Rossi keluar sebagai pemenang di saat Marquez terjatuh dan Lorenzo hanya mampu finis di posisi keempat. Kemenangan itu membawa The Doctor berhasil menggeser Lorenzo dari puncak klasemen sementara pebalap.

Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo Mulai Latihan lagi

BeritaBintang – Setelah menjalani GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (30/8/2015), para pebalap punya waktu tak sampai dua minggu untuk beristirahat dan berlatih jelang seri ke-13 di San Marino, 11-13 September.

Movistar Yamaha memanfaatkan jeda tersebut dengan menggelar sesi uji coba tertutup di Sirkuit Motorland, Aragon, 3-4 September.

Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo turun menggeber motor mereka.

Selain sebagai persiapan jelang GP San Marino, uji coba ini juga akan bermanfaat saat mereka menjalani balapan di Aragon, akhir September mendatang, di mana Rossi belum pernah menang.

Dengan enam seri tersisa, Movistar Yamaha tengah di atas angin. Rossi dan Lorenzo tengah bersaing ketat untuk menjadi juara dunia musim ini.

Rossi memimpin klasemen dengan 236 poin, unggul 12 angka atas Lorenzo yang menempati peringkat kedua.

Penantang terkuat mereka dari tim Repsol Honda, Marc Marquez, kini tertinggal 77 angka dari Rossi. Poin maksimal yang bisa diraih satu pebalap hingga akhir musim adalah 150.