Raja Arab Saudi

PBNU Minta Pemerintah Tagih Janji Arab Saudi soal Santunan untuk Korban Crane

BeritaBintangPBNU Minta Pemerintah Tagih Janji Arab Saudi soal Santunan untuk Korban Crane

Pemerintah Indonesia diminta terus menagih janji pemerintah Arab Saudi yang akan memberikan santunan kepada para korban musibah jatunya crane di Masjidil Haram, Makkah pada musim haji 2015 lalu.

Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud‎ sempat menjanjikan santunan kepada korban yang tertimpa crane. Namun, hampir dua tahun berselang dana itu belum diterima korban, khususnya jamaah asal Indonesia.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini mengatakan, pada dasarnya lawatan Raja Salman ke Indonesia sangat baik dan memberikan dampak yang positif.

Namun, Helmy juga tak lupa mengingatkan pemerintah untuk mengawal janji pemerintah Arab Saudi terkait kompensasi kepada korban atau keluarga korban yang tewas tertimpa crane.

“Ya sangat baik (kunjungan Raja Salman ke Indonesia). Seberapa jauh pemerintah mengawal, misalnya dalam insiden jatuhnya crane, kami cek keluarga korban belum dapat bantuan yang dijanjikan Arab Saudi,” kata Helmy, Sabtu (4/3/2017).

[Baca Juga -“RAJA SALMAN: Wisata ke Bali, Baginda Raja Borong Kamar di Hotel Ini“]

Menurutnya, NU sudah sempat melakukan konfirmasi terkait hal ini kepada Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Agus, kata Helmy, menyatakan bahwa alasan belum cairnya santunan kepada para korban ini dikarenakan banyaknya jemaah haji yang ikut mengajukan klaim santunan padahal bukan korban tewas karena tertimpa crane.

“Kami lakukan confirm ke Dubes Agus Maftuh. Jadi alasannya (santunan belum cair) karena banyak jemaah yang meninggal tidak karena crane‎ juga (ikut) mengklaimkan (santunan),” tuturnya.

Meski demikian, Helmy mengaku pihaknya telah menganjurkan untuk memberikan santunan kepada korban atau keluarga korban yang telah terdata dan tervalidasi, sehingga tak ada korban yang belum mendapatkan haknya.

“Jadi sekarang belum ada bantuan apa-apa. Kita jadikan momentum (kedatangan Raja Salman) ini bagian dari menyelesaikan janji-janji yang belum terselesaikan,” pungkasnya.

Atas insiden jatuhnya crane, pemerintah Arab Saudi menyatakan akan memberi uang santunan bagi keluarga korban senilai satu juta riyal atau Rp3,8 miliar bagi korban yang meninggal. Kemudian, untuk korban yang cacat fisik pemerintah Saudi berkomitmen memberi santunan sebesar 500.‎000 riyal atau Rp1,9 miliar.

RAJA SALMAN: Wisata ke Bali, Baginda Raja Borong Kamar di Hotel Ini

BeritaBintangRAJA SALMAN: Wisata ke Bali, Baginda Raja Borong Kamar di Hotel Ini

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud akan menginap di hotel ST Regis tepatnya dilantai enam, Bali. Hal tersebut diungkapkan Director of Security St Regis Made Dila di Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar.

“Beliau akan menginap dikamar lantai paling atas. Untuk nomernya kami tidak bisa mengatakannya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, di hotel ST Regis ada 123 kamar dan semuanya akan dipakai oleh rombongan Raja Salman.

Made memastikan, pihaknya merenovasi kamar untuk Raja Arab Saudi. “Ya sesuai dengan standar VVIP. Kami mengganti  karpet,” katanya.

[Baca Juga -“Hari Ini, Polri Gelar Operasi Simpatik 2017 Serentak di Seluruh Indonesia“]

Dia menjelaskan, sejauh ini tidak ada permintaan khusus dari Raja Arab Saudi. Meski demikian, untuk koki, raja Arab Saudi itu membawa sendiri.

“Belum ada permintaan dari beliau. Kalau koki masih dari kami. Beliau tidak membawa sendiri,” paparnya.

Pihaknya menegaskan bahwa dengan liburannya Raja Salman di Bali ini membuat bangga. “Kita pastinya merasa bangga, pasalnya beliau telah memilih Bali sebagai destinasi Raja,” pungkasnya.

Rombongan Raja Salman Akan Menginap di Kawasan Nusa Dua

BeritaBintangRombongan Raja Salman Akan Menginap di Kawasan Nusa Dua

DENPASAR– Rombongan Raja Arab Saudi dikabarkan akan menginap di hotel di kawasan Nusa Dua, Badung. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja mengatakan, Raja Arab Saudi akan menginap diwilayah Nusa Dua, Badung.

Namun pihaknya mengaku belum mengetahui hotel mana saja yang akan ditempati Raja Arab Saudi, pangeran dan menteri-menterinya serta kerabatnya tersebut.

“Katanya ada tiga hotel yang akan dipakai beliau dan rombonganya. Tapi kami kurang tahu persisnya,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (25/2/2017).

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga sudah mendengar bahwa rombongan Raja Salman akan menginap di kawasan Nusa Dua, Badung salah satunya di Hotel ST San Regis.

[Baca Juga -“Lahar Dingin Terus Meningkat, Warga Kaki Gunung Sinabung Diminta Waspada“]

“Katanya menginap di sana, tapi saya kurang tahu pasti,”katanya.

Dia menjelaskan, hotel di kawasan Nusa Dua sudah pasti bisa menangani tamu VVIP seperti ini.

“Pastinya mereka bisa nangani tamu seperti ini. Berkaca dari pengalaman even-even besar sebelumnya,”jelasnya.

Dengan kedatangan Raja Salman ini pihaknya mengimbau agar hotel-hotel yang akan ditempati rombongan kerajaan ini menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan lainnya.

Dikabarkan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ini akan berlibur selama lima hari di Bali, dimulai dari tanggal 4 hingga 9 Maret 2017.

Ternyata, Penyebab Crane Masjidil Haram Roboh Bukan Hanya Karena Angin Kencang

BeritaBintang – Tampaknya penyebab robohnya crane di Masjidil Haram tak hanya karena angin kencang dan kekeliruan dalam meletakkan crane.

Hasil investigasi mengatakan bahwa kontraktor proyek tak mengindahkan peringatan dari atasan.

Menurut surat kabar Makkah Daily, 11 hari sebelum kejadian, Gubernur Mekkah dan penasihat Raja Arab Saudi sudah pernah memberi instruksi pada kepala Saudi Binladen Group, perusahaan yang menjalankan proyek konstruksi perbesaran Masjidil Haram, untuk menjamin keamanan crane yang ada di sekitar masjid itu.

Sang gubernur, Khaled Al-Faisal, memerintahkan Saudi Binladen Group untuk mengupayakan keamanan dan keselamatan di sekitar area proyek perbesaran Masjidil Haram.

Beberapa perintah yang diberikan antara lain, memindahkan semua crane yang ada di area pejalan kaki, mengalihkan penggunaan area di mana pekerjaan konstruksi dilakukan, dan mencegah jemaah haji memasuki area konstruksi.

Gubernur Khaled juga memerintahkan agar kegiatan jemaah di sekitar area konstruksi diawasi secara ketat dan dikawal oleh para petugas keamanan.

Namun, perintah itu dikatakan tak diindahkan oleh pengeksekusi proyek konstruksi itu. Padahal, menurut komite yang menginvestigasi kasus crane roboh itu, banyak pihak lain yang mengungkapkan kekhawatiran mereka akan crane-crane itu.

Kontraktor proyek itu juga tak memperhatikan prakiraan cuaca dari badan meteorologi dan lingkungan Arab Saudi.

Meski demikian, komite investigasi menyimpulkan bahwa penyebab insiden tersebut adalah angin kencang, ditambah pelanggaran terhadap standar keselamatan terkait peletakan crane.