Metropolitan Tokyo

Mas-mas Pijat Dong Enak Deh, di Jepang Akhirnya Ditangkap

BeritaBintang – Belum lama melewati tempat pijat relaksasi ini di lanti dua bernama Aki.

Untuk 60 menit pijat minyak 8000 yen. Ternyata Selasa malam (1/12/2015) tempat pijak esek-esek itu digrebeg dan manajernya ditangkap polisi.

“Mas-mas pijat dong enak deh,” papar seorang wanita di pinggir trotoar dekat toko pijat Aki dekat stasiun kereta api Akihabara Tokyo.

ditegur begitu yang biasanya tak pernah ada, tak pernah dilakukan. Usul punya usut ternyata pijat esek-esek atau pijat plus-plus.

Selasa malam polisi Metropolitan Tokyo menggerebek tempat pijat itu dan menangkap manajernya wanita China, Hou Sei Kiku, 40 tahunan.

Dia langsung mengakui perbuatannya melakukan tempat pijat esek-esek, bisa melakukan main seks di dalam tempat itu.

“Kalau tempat pijat biasa, zaman sekarang gak akan laku, sengaja memang bikin demikian,” paparnya mengakui dan mengucapkan kepada polisi Jepang.

Manajer ditangkap dengan tuduhan pelanggaran UU Bisnis Hiburan Dewasa, menjafikan tempat sebagai tempat prostitusi yang dilarang keras di Jepang.

Sejak pembukaan Januari lalu polisi memperkirakan tempat pijat ini telah menghasilkan sedikitnya tujuh juta yen penjualan.

Berarti penghasilan sebulan sedikitnya 636.000 yen atau lebih dari 70 juta rupiah per bulan.

Di Toko Jepang Ini Awalnya Ngobrol dengan Gadis, Lalu Ditawari Menu Seks

BeritaBintang – Awalnya memang menawarkan ngobrol dengan para gadis saja. Tetapi lama-kelamaan setelah datang ke toko ini, ke luarlah menu khusus yang menawarkan permaian seks dalam waktu sekian membayar sekian ribu yen.

Akhirnya terungkap polisi dan Yuichi Fukushima, 31, sang manajer klub Fortune Cookie di Ikebukuro Tokyo ditangkap polisi.

“Baru-baru ini polisi Metropolitan Tokyo telah menangkap Yuichi Fukushima, 31, karena pelanggaran hukum perlindungan anak, mempekerjakan gadis di bawah usia dewasa pada klub dewasanya,”

Fukushima yang ditangkap polisi membantah hal tersebut dan mengatakan tidak tahu menahu soal menu khusus permainan seks tersebut.

Klub itu mengiklankan diri di berbagai tempat dengan menawarkan tamu diperbolehkan ngobrol dengan gadis remaja di kamar khusus.

Namun dalam kenyataan setelah ngobrol beberapa saat, muncullah menu khusus yang menawarkan pelayanan seks dalam hitungan menit dan bayaran ribuan sampai puluhan ribu yen tergantung lamanya bagi tamu.

Dalam enam bulan terakhir ini menurut polisi klub tersebut telah mengumpulkan dana penjualan sekitar lima juta yen penghasilan dari menu esek-esek nya tersebut.

Oleh karena pelanggaran yang dilakukan tersebut, tampaknya telah dilakukan beberapa kali, polisi akhirnya menutup klub tersebut.

Masih diselidiki terus kemungkinan klub tersebut menyalurkan uangnya ke mafia Jepang, Yakuza, dalam bentuk mikajimeryo (uang proteksi). Biasanya klub seperti ini menyetorkan uangnya ke Yakuza.