Korea Utara

AS Kerahkan Drone Serbu ke Korea Selatan

BeritaBintangAS Kerahkan Drone Serbu ke Korea Selatan

Amerika Serikat mulai mengerahkan pesawat nirawak atau drone serbu ke Korea Selatan, menyusul pengerahan sistem anti peluru kendali yang bertujuan untuk mengantisipasi “provokasi” Korea Utara.

Pengerahan drone yang disebut Unmanned Aerial Systems (UAS) Gray Eagle itu adalah salah satu bagian dari rencana lebih besar untuk mendatangkan pesawat nirawak lain di setiap divisi Angkatan Darat AS.

“UAS menambah kemampuan intelijen dan pengintaian secara signifikan untuk pasukan AS di Korea dan rekanan kami di Korea Selatan,” kata juru bicara pasukan Amerika Serikat untuk Korea, Christopher Bush dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Senin (13/3).

Dia tidak mengatakan kapan tepatnya pesawat-pesawat itu tiba di Korea Selatan.

Korea Utara telah melaksanakan dua uji coba nuklir dan sejumlah percobaan rudal sejak awal tahun lalu, meski sudah dijatuhi sanksi oleh PBB.

Baca Juga: “ Asyik,Shane Filan buka peluang reuni Westlife

Pekan lalu, duta besar Amerika untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan Washington tengah mengevaluasi strateginya untuk menghadapi Korea Utara dan “semua kemungkinan bisa diambil.”

Gray Eagle adalah pesawat nirawak yang dibuat oleh perusahaan asal AS, General Atomics. Mereka akan ditempatkan di Pangkalan Udara Kunsan, 180 kilometer dari Seoul, kata Bush, dan akan seterusnya berada di negara itu.

Pada 7 Maret kemarin, Amerika Serikat juga mengerahkan elemen pertama dari sistem anti rudal kontroversial, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Korea Selatan, meski ditentang oleh China.

Ketika sudah sepenuhnya beroperasi, senjata THAAD secara teoritis bisa menggunakan radarnya untuk melihat dan memonitor aktivitas di luar Korea Utara, menembus ke wilayah China.

Rusia juga khawatir pengerahan senjata ini bisa mengganggu keamanannya dan menilainya hanya akan berujung kebuntuan di Semenanjung Korea.

Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden 9 Mei nanti setelah pemakzulan Park Geun-hye. Masalah persenjataan asing di negara ini mungkin jadi isu yang bakal banyak diangkat dalam kampanye.

PM Malaysia: Korea Utara Bunuh Kim Jong-nam

BeritaBintangPM Malaysia: Korea Utara Bunuh Kim Jong-nam

Untuk pertama kalinya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak secara langsung menuding Korea Utara membunuh Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un.

Tudingan ini dilontarkan di tengah hubungan kedua negara yang memanas akibat kasus pembunuhan saudara pemimpin Korut itu.

“Apa yang kita hadapi sekarang adalah hasil dari aksi mereka membunuh warga sendiri di Malaysia, di tanah Malaysia, menggunakan senjata kimia terlarang,” kata Najib kepada kantor berita pemerintah.

Seorang pejabat bidang media dari kantor Najib ketika dikonfirmasi membenarkan komentar tersebut. Korea Utara selama ini terus menampik keterlibatan di balik kasus pembunuhan ini.
Kim tewas pada 13 Februari lalu, sekitar 20 menit setelah dua perempuan menyeka wajahnya dengan racun syaraf VX yang sangat berbahaya dan dikategorikan oleh PBB sebagai senjata penghancur massal.
Proses penyidikan yang berjalan terkait kasus ini telah menggerus habis-habisan hubungan diplomatis kedua negara.
Masalah terkini terjadi pada Selasa, ketika Korea Utara melarang warga Malaysia yang ada di wilayahnya untuk pergi ke luar negeri. Kuala lumpur langsung merespons dengan balasan setimpal.
Sebelum insiden saling sandera warga negara ini terjadi, baru badan intelijen Korea Selatan yang menuding Korut berada di balik pembunuhan Kim Jong-nam. Menurut mereka, para pelaku bergerak di bawah perintah Kim Jong-un sendiri.
Komentar Najib ini bisa memperumit upaya untuk menyelamatkan 11 warga Malaysia yang tertahan di Korea Utara, empat staff kedutaan, keluarganya, dan dua pegawai PBB. Menurut Malaysia, mereka bisa beraktivitas dengan bebas tapi tidak boleh pergi.

Malaysia Lacak Sumber Racun Kimia di Wajah Kim Jong-nam

BeritaBintangMalaysia Lacak Sumber Racun Kimia di Wajah Kim Jong-nam

Kepolisian Malaysia sedang menyelidiki sumber racun kimia berbahaya di wajah Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, yang tewas di Kuala Lumpur pekan lalu.

Kepala Polisi Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan bahwa pihaknya kini sedang melacak asal racun yang dikenal dengan sebutan “racun saraf VX” itu hingga bisa ada di negaranya.

Menurutnya, ada dua kemungkinan, yaitu racun tersebut dibawa masuk ke Malaysia dari luar negeri, atau memang diproduksi di negaranya.

“Kami masih menyelidiki. Jika jumlah kimia yang dibawa sedikit, kami akan sulit mendeteksinya,” ujar Kepala Polisi Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar.

Sebagaimana dilansir AFP, Perserikatan Bangsa-Bangsa memasukkan zat dengan nama Ethyl S-2-Diisopropylaminoethyl Methylphosphonothiolate tersebut ke dalam kategori senjata penghancur massal.

Di bawah Konvensi Senjata Kimia 1997, zat ini dilarang kecuali untuk keperluan riset atau medis. Negara-negara pun sepakat untuk segera melaporkan jika memiliki zat VX dan langsung menghancurkan persediaannya.

Para ahli mengatakan, zat ini sangat stabil, mudah dibawa, dan sulit dideteksi dengan sistem keamanan biasa di bandara, sehingga racun tersebut masih mungkin diselundupkan.

Baca Juga: ” Tiga Band Papan Atas Dunia yang pernah Konser di Indonesia

Menurut Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), orang kemungkinan tidak menyadari keracunan VX karena zat itu tak berbau dan berasa. Jika dibandingan dengan gas sarin, zat ini lebih beracun saat masuk ke jaringan kulit atau saluran pernapasan.

Dalam potongan rekaman CCTV di terminal keberangkatan bandara Kuala Lumpur, Jong-nam memang terlihat sempat dibekap oleh dua perempuan saat menunggu penerbangan ke Macau.

Ia kemudian mengeluh pusing ke pusat informasi dan dibawa ke klinik bandara. Jong-nam meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Penyelidikan masih terus berlanjut. Hingga kini, Malaysia sudah menahan empat orang terkait kasus dugaan pembunuhan ini.

Keempat orang itu terdiri dari dua orang perempuan, yaitu warga Indonesia dan Vietnam, satu pria Malaysia, juga seorang lelaki Korea Utara.

Otoritas Malaysia juga masih memburu lima tersangka warga Korut yang salah satu di antaranya diduga berada di Malaysia, sedangkan empat lainnya disinyalir sudah sampai di Pyongyang.

Kepolisian Malaysia juga mencari dua orang lain yang diduga bersembunyi di Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur. Mereka terdiri dari seorang diplomat senior dan satu staf maskapai penerbangan Korut, Air Koryo.

Bantah Trump, China Klaim Dorong Penghentian Nuklir Korea

BeritaBintangBantah Trump, China Klaim Dorong Penghentian Nuklir Korea

China menegaskan negaranya terus berupaya keras untuk memastikan upaya penghentian program senjata nuklir di Semenanjung Korea tercapai, mementahkan anggapan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang belakangan ini mengkritik Beijing lantaran tidak cukup membantu Washington mengendalikan nuklir Korea Utara.

“Kami menjunjung tinggi denuklirisasi Semenanjung Korea, memelihara perdamaian dan stabilitas, serta menyelesaikan isu yang bersangkutan memalui dialog dan konsultasi. Usaha China terkait isu ini sangat jelas,” tutur juru bicara kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang,Jumat (6/1).

“Kami berharap seluruh pihak bisa menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan bersama-sama mendorong isu denuklirisasi Semenanjung Korea kembali pada jalur dialog sesegera mungkin,” ucapnya lagi.

Pernyataan China ini datang usai pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un, mengklaim negaranya akan segera menguji coba rudal balistik antarbenua atau ICBM.

Dalam pidatonya, Kim menekankan bahwa negaranya akan terus meningkatkan kekuatan militer untuk mempertahankan diri selama AS dan pendukungnya tidak menghentikan ancaman nuklir dan latihan perang yang dipersiapkan untuk melawan Pyongyang.

Baca Juga: “ 5 Pemain Super Dede 2 Coba Peruntungan di Industri Musik

Namun, Trump menganggap rudal ICBM yang tengah dikembangkan Korut ini tidak dapat menjangkau wilayah Amerika.

“Korea Utara baru saja menyatakan bahwa mereka sudah memasuki tahap akhir pembuatan senjata nuklir yang dapat mencapai wilayah AS. Itu tidak akan terjadi!” kata Trump melalui akun Twitter pribadinya, Senin (2/1).

Selama ini, Trump dan sejumlah pejabat AS meragukan kemampuan Korut dalam mengembangkan senjata nuklir.

Namun, kepala Komando Pasifik AS, Harry Haris, menganggap ancaman Kim kali ini patut ditanggapi serius. Pasalnya, pada 2016, Korea Utara melakukan dua uji coba senjata nuklir.

Diberitakan AFP, AS akan membutuhkan bantuan China untuk meredam ancaman Korut. China dikenal sebagai negara sekutu terkuat bagi Korut. Trump pun mengkritik China karena tidak menunjukkan gelagat akan membantu AS.

“China sudah mendapatkan sejumlah besar uang dan kekayaan AS dari perdagangan satu pihak, tapi tidak mau membantu masalah dengan Korea Utara ini. Bagus!” kata Trump.

China: Sanksi Baru Korut Tak Sasar Warga Sipil

BeritaBintang – Pemerintah China menyatakan sanksi baru Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara tidak dimaksudkan untuk menyasar perdagangan normal dan merugikan warga sipil.

“[Resolusi ini] menghindari konsekuensi merugikan untuk warga sipil Korea Utara dan kebutuhan kemanusiaan, dan tidak bertujuan untuk menciptakan efek negatif pada perdagangan normal,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang sebagaimana dikutip Bandar Bola Terbaik, Jumat (2/12).

Dia juga mengatakan China selalu menegakkan resolusi PBB dengan penuh tanggung jawab. Sikap itu tidak akan berubah, termasuk untuk resolusi terbaru yang membatasi ekspor negara terisolasi itu.

Sebanyak 15 anggota Dewan Keamanan PBB secara bulat mengadopsi resolusi untuk memangkas ekspor batu bara Korut yang merupakan salah satu kontributor pemasukan terbesar untuk negara tersebut.

Sanksi pembatasan yang ditetapkan karena percobaan senjata nuklir ini diperkirakan akan memotong seperempat pemasukan ekspor Korut.

China diyakini adalah satu-satunya negara yang membeli batu bara dari Korut. Meski menolak aksi nuklir, China tetap menjadi pendukung perekonomian dan diplomasi Pyongyang.

Geng kembali menekankan ajakan untuk berdiskusi dan mengingatkan semua pihak agar tidak memperburuk situasi.

China menyatakan penempatan senjata THAAD anti-rudal dari Amerika Serikat di Korea Selatan akan sangat memengaruhi keamanan China dan tidak berpengaruh apa-apa pada Korut.

“China menentang penempatan THAAD anti-rudal di semenanjung, dan mengimbau pihak terkait untuk menghentikan proses ini,Linkalternatif.info” kata Geng.

Negara tirai bambu juga meyakini AS, Korsel, dan Jepang tidak seharusnya mengandalkan tekanan China kepada Korut untuk mengakhir program nuklirnya.

China Minta PBB agar Sanksi 4 Kapal Korut Dihapus

BeritaBintang –Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin, 21 Maret 2016 menyetujui permintaan China agar menghapus sanksi terhadap empat kapal pelayaran yang masuk daftar hitam, karena memiliki hubungan bisnis dengan Korea Utara.

Penghapusan daftar hitam ini dilakukan setelah China menjamin tidak akan menggunakan anak buah kapal (ABK) atau kru dari Korea Utara.

“Kami menemukan (bukti) kalau mereka (empat kapal) bukanlah kapal OMM (Ocean Maritime Management Company),” kata Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi, mengutip situs Reuters, Selasa, 22 Maret 2016.

Dengan demikian, lanjut Jieyi, keempat kapal tersebut harus dihapus dari daftar hitam. “Logikanya, kalau membuat kesalahan, maka Anda harus memperbaiki kesalahan itu,” tuturnya.

Keempat kapal ini termasuk di antara 31 kapal pelayaran yang sebelumnya masuk daftar hitam oleh DK PBB sejak 2 Maret, karena terbukti menjalin bisnis dengan perusahaan pelayaran Korea Utara, Ocean Maritime Management Company.

Namun, seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, Komite Dewan Keamanan PBB atas sanksi Korea Utara menyetujui permintaan China, setelah mereka, melalui perjanjian tertulis, menjamin empat kapal tersebut tidak lagi menggunakan kru Korea Utara.

“Pengumuman resmi akan segera terbit dalam waktu dekat,” ungkap sumber AS ini.

Siswa Korea Selatan terancam kehabisan seragam sekolah

BeritaBintang – Para siswa di Korea Selatan terpaksa memulai tahun ajaran baru dengan pakaian bebas karena kekurangan seragam sekolah.

Hal ini disebabkan penutupan perusahaan produsen pakaian di kawasan industri gabungan Korea Utara dan Korea Selatan di Kaesong.

Para produsen yang berbasis di Kompleks Industri Kaesong mengatakan mereka harus membatalkan ribuan pesanan seragam sekolah ketika Korea Utara memerintahkan semua pekerja Korea Selatan meninggalkan kawasan itu awal bulan ini.

Salah satu perusahaan produsen pakaian mengatakan kepada harian The Korea Times bahwa pengerjaan 80.000 seragam sekolah terbengkalai, dan beberapa produsen lainnya harus melakukan hal yang sama.

Akibatnya, para pemasok seragam sekolah harus bekerja lembur untuk mengejar ketinggalan, lapor harian itu.

Kementerian Pendidikan Korea Selatan pun mengakui bahwa akan ada keterlambatan dalam pasokan seragam sekolah. Karena itu, sekolah-sekolah sudah diinstruksikan agar membolehkan siswa mereka memakai pakaian bebas sampai seragam sekolah cukup untuk dibagikan.

Para siswa merasa senang dengan adanya pemberlakuan pakaian bebas ini, namun tidak demikian halnya dengan para orang tua.

Salah seorang orang tua mengatakan bahwa seragam merupakan bagian penting dari tahun ajaran baru. “Omong kosong ini mempengaruhi anak-anak secara negatif,” kata salah seorang orang tua siswa.

Tahun akademik dimulai 2 Maret mendatang dan sudah menjadi tradisi minggu-minggu menjelang pergantian akademik menjadi salah satu saat tersibuk untuk para pemasok seragam.

Polisi Laut Jepang Menemukan 25 Mayat Nelayan Korea Utara

BeritaBintang – Sejak Oktober sampai dengan kini November 2015 ternyata polisi laut Jepang telah menemukan sedikitnya 25 mayat nelayan Korea Utara dan kapal kayu yang karam di Laut Jepang belum lama ini.

“Sebanyak 25 mayat ditemukan dari 3 kapal kayu Korea Utara yang karam di Laut Jepang dan semua kapal 100 persen dari Korea Utara karena ada tanda-tanda khusus dari sana,”

Kapal-kapal yang karam dan mengapung rusak serta terbalik itu berada di Laut Jepang (Sea of Japan) antara Fukui sampai ke Hokkaido.

Pasukan penjaga pantai Jepang (JCG) juga bersama polisi laut Jepang melihat tanda-tanda kapal kayu tersebut memastikan dari Korea Utara dan kebanyakan adalah nelayan dari negeri tersebut.

Satoru Miyamoto, professor dari Universitas Seigakuin mengungkapkan, “Kemungkinan besar saat ini pemerintah Korea Utara sedang menekankan bidang perikanan sehingga mendorong para nelayannya agar mencari ikan sebanyak mungkin melepasnya ke lautan lepas tetapi tanpa persiapan makanan yang cukup bagi nelayan sehingga meninggal di tengah perjalanan,” ujarnya.

Mereka pun sangat sederhana sama sekali tak dilengkapi dengan radar atau pun sistem GPS (Global Positioning System) sehingga mudah kesasar dan tak bisa kembali ke negerinya.

Para penyelam ahli Jepang dikerahkan juga sampai ke dalaman sedikitnya 9 meter di bawah laut dan menemukan banyak mayat nelayan Korea Utara tersebut pula.

Kapal mengambang antara 110 kilometer Utara-Barat kota Echizen perfektur Fukui.

Dua kapal kayu ditemukan di kota Wajima perfektur Ishikawa. Sedangkan 10 mayat ditemukan di dalam kapal kayu tersebut.

Salah satu kapal tertuliskan “The Korean People’s Army No. 325.”

Tak Gentar Ancaman Sanksi, Korut Siap Luncurkan Rudal

BeritaBintang – Korea Utara siap meluncurkan rudal jarak jauh yang kontroversial meskipun akan mendapat ancaman sanksi dari PBB dan negara-negara Barat.

Pyongyang bersikeras bahwa peluncuran rudal tersebut sebagai bagian dari program satelit damai.

Tetapi Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan uji coba rudal balistik Korut itu merupakan bagian dari skema pengembangan senjata nuklir.

Pyongyang telah mengisyaratkan akan menembakkan rudal jarak jauhnya pada Oktober 2015 saat ulang tahun ke-70 Partai Buruh.

Duta besar Korut Hyon Hak-bong di Chatham House London mengatakan bahwa pemerintahnya akan mempertimbangkan setiap eskalasi sanksi. Tapi, rencana menembakkan rudal tersebut tidak boleh terhalang hanya karena ancaman sanksi tersebut.

“Kami tidak takut. Kita akan melakukannya. Jelas, pasti. Kami siap untuk melakukannya Kapan saja atau dimanapun tempatnya,” ujar Hyon.

Media Korea Selatan Yonhap, melansir saat ini Korut sedang menyiapkan landasan peluncuran rudal jarak jauh.

Media itu mengutip sumber di Pemerintah Korsel yang mengklaim menerima informasi perihal persiapan rezim Korut untuk menembakkan rudal jarak jauh.

Menurut sumber itu, landasan peluncuran rudal Korut dibangun di Dongchang-ri, wilayah Korut yang berbatasan dengan China.

Landasan peluncuran rudal itu semula setinggi 50 meter, namun telah ditambah menjadi 67 meter. Proyek ini telah berlangsung sejak tahun 2013.

Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, Korut dilarang melakukan tes yang menggunakan teknologi rudal balistik. Namun, Korut menentang peringatan internasional dan sanksi demi melakukan pengembangan rudal dan program nuklir.

Korut mengklaim peluncuran rudal tersebut merupakan bagian dari program ruang angkasa yang bertujuan menempatkan satelit ke orbit.

Menurut 38 North, Institut AS-Korea di Johns Hopkins University pada bulan Juli lalu citra satelit menunjukkan Korea Utara telah menyelesaikan pengembangan situs peluncuran satelit utama di dekat pantai barat.

Meski demikian, Menteri Pertahanan Korea Selatan menyatakan pekan lalu tidak ada indikasi persiapan peluncuran rudal.

Korut diduga memiliki berbagai jenis rudal dan diyakini tengah mengembangkan rudal balistik antarbenua yang bertujuan untuk menciptakan senjata nuklir.

Namun para pakar menilai pengembangan rudal di Korut butuh waktu bertahun-tahun.

Pada 2012, Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh dengan dalih menempatkan satelit ke orbit. Pyongyang menyebut peluncuran roket ini sebagai peluncuran kendaraan ruang angkasa, meski masyarakat internasional menilai itu adalah peluncuran rudal yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Korut juga bekerja untuk menciptakan hulu ledak nuklir dalam ukuran yang lebih kecil dan dapat dipasang di kendaraan.

Yakuza Jepang dan Koruptor Tiongkok Jadikan Indonesia Tempat Pencucian Uang

BeritaBintang – Seiring dengan kemajuan perekonomian Indonesia, pencucian uang (money laundering) pun mulai membanjiri Indonesia bukan hanya dari Yakuza Jepang tetapi juga dari para koruptor Tiongkok yang jadi buronan di negerinya.

“Uang dari mafia Jepang, Yakuza, sedikitnya dua triliun rupiah, tercuci di Indonesia. Kini ditambah lagi banyak orang kaya Tiongkok yang jadi buronan tim penyelidik korupsi di Tiongkok, kabur antara lain ke Indonesia juga membawa triliunan rupiah,, Senin (7/9/2015).

Menurut sumber itu, saat ini ada sedikitnya 50.000 koruptor Tiongkok yang telah masuk penyelidikan semacam KPK-nya Tiongkok. Jumlah nilai korupsi yang berhasil disita KPK Tiongkok tersebut sedikitnya 970 miliar yen. Sebanyak 15.000 koruptor Tiongkok kabur ke luar negeri.

“Diperkirakan sedikitnya 10 persen kabur dan investasi di Indonesia. Berarti Indonesia menjadi tempat pencucian uang koruptor Tiongkok sedikitnya 100 juta yen atau 10 miliar rupiah. Namun saya memperkirakan mungkin 100 kali lebih besar dari itu, sehingga sedikitnya satu triliun rupiah uang para koruptor Tiongkok dicuci di Indonesia,” ungkapnya lagi.

Banyaknya uang yang dicuci di Indonesia tersebut masih ditambah lagi dengan uang palsu 100 dolar AS terbaru yang telah dipalsukan sebuah negara komunis di Asia.

“Korea Utara tidak salah lagi sebagai pembuat atau produsen uang palsu 100 dolar terbaru dan hal ini sangat  berbahaya karena sulit sekali dideteksi oleh mesin pendeteksi uang palsu,

Uang palsu 100 dolar AS terbaru itu memang sangat sempurna melihat sendiri perbedaannya dengan uang yang asli. Bahkan sumber tersebut memberikan dua lembar uang palsunya kepada pihak National Security Amerika Serikat yang juga kaget melihat temuan uang palsunya tersebut.

Uang palsu 100 dolar AS tersebut nyaris sempurna dan ketahuan hanya dari sedikit saja perbedaan kualitas tinta cetaknya dan baru ketahuan dari pembuatan grafik tinta cetak uang tersebut.

Bukan hanya Indonesia saja, negeri maju seperti Singapura pun diperkirakan oleh sumber tersebut akan lolos, tak bisa mendeteksi uang palsu yang sangat canggih tersebut.

Bagaimana mencuci uang “kotor” itu semua? Mudah sekali, menurutnya lewat pasar uang dan pasar modal yang ada di Indonesia. Serta investasi di properti dan bisnis besar yang menguntungkan.