Kevin Magnussen

Legenda Balap F1 Nilai Renault Alami Musim yang Sulit

BeritaBintangTURINLegenda Balap Formula One (F1), Alain Prost menilai kondisi Renault musim ini sangat sulit. Sebab, tim asal Prancis tersebut belum bisa tampil maksimal pada musim 2016.

Pada musim ini Renault melakukan comeback nya di ajang jet darat. Juara konstruktor F1 2005 dan 2006 itu, terakhir kali mentas pada musim 2011 sebelum berganti nama dari tim Lotus yang dibelinya.

Prost yang pernah mengendarai Renault pada 1981 hingga 1983 tersebut berharap tim dari Kevin Magnussen dan Jolyon Palmer mampu berbicara lebih banyak lagi. Syaratnya, para petinggi mampu memberikan motivasi kepada timnya agar menghasilkan hasil yang maksimal.

“ Sulit dan mungkin lebih sulit karena keputusan akhir (untuk membeli Lotus). Saya mengharapkan bisa bekerja dengan baik, sayangnya tak seperti yang diharapkan,” ucap Prost mengutip TaruhanBolaOnline, Minggu (26/6/2016).

 “ Saya pikir masalahnya bukan apa yang Anda lihat hari ini. Saya pikir masalahnya adalah lebih bagaimana Anda mencoba untuk memahami mengapa hal itu tidak bekerja dengan baik hari ini sampai akhir tahun.  Sebaiknya mereka mampu  membuat orang-orang bahagia dan termotivasi hingga berhasil mendapatkan mobil terbaik untuk 2017,” tuntas sosok berusia 55 tahun tersebut.

Pembalap Renault Buka Persaingan dengan Rekan Setimnya

BeritaBintang –Pembalap Renault, Kevin Magnussen menilai persaingan dengan rekan setimnya, Jolyon Palmer sangat diperlukan. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam sebuah tim untuk dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Musim ini pembalap asal Denmark tersebut belum menunjukkan hasil yang positif di atas lintasan. Sebab ia belum memberikan satu poin pun pada tim yang berbasis di Enstone.

Alhasil Magnussen kini memiliki motivasi ingin mengalahkan Palmer yang baru saja melakukan debutnya di F1 musim ini. Ia menambahkan, pembalap anyar bisa saja memiliki dorongan yang lebih kuat dibandingkan dirinya.

 “Bukan rahasia lagi bahwa Anda harus lebih baik dari rekan setim. Hal ini sangat penting bagi tim karena jelas bahwa mereka menginginkan yang terbaik,” kata Magnussen menukil Indowins, Rabu(27/4/2016).

“Jika ada driver baru, mereka akan memilih yang terbaik. Namun itu bukan satu-satunya cara  karena driver terbaik berada di lintasan yang sebenarnya,” tuntas sosok berusia 23 tahun tersebut.

Magnussen Disamakan dengan Pisang

BeritaBintang – Pembalap terburuk Formula One (F1), Taki Inoue meledek pembalap muda Renault, Kevin Magnussen. Ia menyamakan kostum balap yang dikenakan pembalap berkebangsaan Denmark tersebut menyerupai pisang.

Sejak mengakusisi saham mayoritas tim Lotus, Renault merubah warna mobilnya dari hitam menjadi kuning. Mereka juga mengenakan kostum balap yang seragam kepada pembalap utamanya Magnussen.

Dalam sebuah foto dari akun media sosial Twitter-nya @takiinoue, Taki terlihat membandingkan Magnussen yang sedang membuka baju balapnya menyerupai sebuah pisang yang sedang dikupas.

Pembalap berusia 52 tahun ini terkenal pada era 1995 karena melakukan tindakan memalukan. Saat itu ia mengalami kecalakaan saat membalap di seri Grand Prix Hungaria. Ia tertabrak mobil medis saat berusaha memadamkan mobilnya yang nyaris terbakar.

Rosberg Berjaya, Rio Haryanto Gagal Finis

BeritaBintang – Putaran pertama ajang Formula One (F1) resmi dimulai di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Minggu (20/3/2016) siang WIB. Pembalap Mercedes, Nico Rosberg sukses menjadi juara, dibuntuti Lewis Hamilton di posisi dua, dan Sebastian Vettel di posisi ketiga.

Sementara pembalap Indonesia, Rio Haryanto, yang membela panji tim Manor Racing gagal menyelesaikan balapan pada lap 19. Penyebabnya adalah adanya kebocoran oli di bagian as roda belakangnya.

Jalannya Lomba

Pembalap Indonesia yang membela Manor Racing memulai start dari posisi buncit. Selepas lap pertama, Rio masih berada di posisi 19, di depan Esteban Gutierrez.

Sebastian Vettel merangsek naik ke posisi pertama, disusul Kimi Raikkonen di posisi kedua. Sementara Lewis Hamilton berada di posisi keenam. Sementara Rosberg menguntit kedua pembalap Ferrari dari posisi ketiga.

Memasuki lap ketujuh Hamilton masih terlihat kesulitan merangsek ke posisi tiga besar. Setelah merebut posisi lima dari Felipe Massa, juara bertahan tersebut masih tertahan di posisi lima di belakang Max Verstappen.

Memasuki lap kesembilan Rio Haryanto naik ke posisi 18, di depan Gutierrez, Carlos Sainz, dan Kevin Magnussen. Naiknya posisi Rio disebabkan Sainz masuk ke dalam pit. Sementara Pascal Werhlein berada di posisi 13.

Rio Haryanto berada di posisi 18 dengan catatan waktu 1 menit 41,214 detik, berada di depan Kevin Magnussen dan menguntit Wehrlein. Pemimpin lomba berpindah ke tangan Raikkonen selepas Vettel memasuki pit. Hamilton masuk pit, Vettel kembali ke posisi kedua.

Kecelakaan terjadi kepada Fernando Alonso dan Gutierrez. Ban mobil Alonso menabrak ban bagian belakang Gutierrez. Keduanya tidak mampu melanjutkan balapan. Bayaknya serpihan di sirkuit membuat balapan dihentikan sementara.

Selepas balapan dihentikan sementara, para pembalap kembali masuk ke trek digiring oleh safety car. Sayangnya, di antara pembalap yang masuk tidak ada pembalap Indonesia, Rio Haryanto.

Pembalap yang pernah mencicipi berlaga di ajang GP2 dan GP3 tersebut mengalami maslah dengan mobilnya. Hal itu membuat dirinya tidak bisa melanjutkan balapan, terakhir ia berada di posisi 18 di balapan.

“Sedih melihat @Rharyantoracing harus menyudahi balapannya setelah mobilnya mengalami masalah. Dia takkan kembali membalap,” tulis twitter @Manor, Minggu (20/3/2016).

Kimi Raikkonen mengalami nasib nahas. Setelah balapan kembali dilangsungkan, The Ice Man mengalami maslah pada mobilnya. Saat memasuki pit, mobil SF16-H terlihat mengepulkan asap dan mengeluarkan api.

Vettel mengalami sedikit masalah dengan bagian depan mobilnya pada saat memasuki pit. Hal itu membuat ia kehilangan banyak waktu. Alhasil posisinya diambil alih Rosberg dan Hamilton. Vettel berjuang keras untuk mengejar dua pilot Mercedes tersebut, namun hingga lap 50 ia masih tertahan di posisi tiga. Pada akhirnya Rosberg keluar sebagai juara, diikuti oleh Hamilton dan Vettel di posisi ketiga.

Hasil Grand Prix Albert Park, Melbourne, Minggu (20/3/2016).

1. Nico Robserg 1 menit :32.449

2. Lewis Hamilton 1:33.348

3. Sebastian Vettel 1:31.634

4. Daniel Ricciardo 1:34.766

5. Felipe Massa 1:34.562

6. Romain Grosjean 1:34.073

7. Nico Hulkenberg 1:33.848

8. Valteri Bottas 1:33.886

9. Carlos Sainz 1:34.064

10. Max Verstappen 1:33.387

11. Jolyon Palmer 1:33.692

12. Kevin Magnussen 1:33.343

13. Sergio Perez 1:35.236

14. Jenson Button 1:32.088

15. Felipe Nasr 1:38.282

16. Pascal Wehrlein 1:37.329

Pembalap Renault Puji Rekan Setimnya

BeritaBintang –   Pembalap Renault, Jolyon Palmer memuji rekan satu timnya Kevin Magnussen. Ia menilai pria asal Denmark itu merupakan driver yang hebat dan siap membuktikan kualitasnya.

Magnussen, baru bergabung bersama Renault musim ini dengan menggantikan posisi Pastor Maldonado. Sebelumnya ia menjadi pembalap cadangan McLaren pada musim lalu. Palmer menyatakan bahwa kini saatnya bagi Magnussen menunjukkan kemampuan yang sebenarnya.

Pembalap asal Inggris itu juga mengungkapkan dirinya memiliki visi yang sama bersama Magnussen pada F1 2016. Pasalnya, musim lalu keduanya kurang berhasil karena tidak diberikan banyak kesempatan untuk unjuk gigi. 

“Ia pembalap yang hebat dan telah membuktikannya di ajang Formula 1. Saya yakin sekarang ia sangat termotivasi untuk menunjukkan kepada McLaren bahwa mereka salah,” ungkap Palmer mengutip Autosport, Selasa (16/2/2016).

“Ia juga memiliki keuntungan dengan pengalamannya di balapan, sama seperti saya. Kami berdua adalah pembalap yang kurang berhasil tahun lalu.Namun, saat ini kami memiliki keyakinan yang kuat,”tuntas pembalap berusia 25 tahun tersebut.

Kampiun GP2 2015 Takkan Gabung Renault

BeritaBintang –     Kepala Tim ART Grand Prix, Frédéric Vasseur, memastikan kampiun GP2 2015 yakni Stoffel Vandoorne tak akan bergabung dengan Renault pada Formula One (F1) 2016. Vasseur menilai pembalap berpaspor Belgia tetap berada di Tim McLaren-Honda.

Status Vandoorne saat  ini ialah pembalap cadangan Tim McLaren-Honda atau tepatnya di bawah Fernando Alonso dan Jenson Button. Dapat dibilang pembalap berusia 23 tahun itu menjabat sebagai pembalap ketiga McLaren, tak seperti musim lalu yang berstatus pembalap keempat di bawah Kevin Magnussen.

Padahal jika hengkang ke Renault, Vandoorne yang tampil dominan pada GP2 musim lalu berpotensi menjadi pembalap utama. Ia kemungkinan akan berduet dengan Magnussen.

Namun, bertahan bersama McLaren juga merupakan keputusan bijak bagi saingan Rio Haryanto di GP2 2015 tersebut. Sebab ia dapat belajar banyak dari pembalap juara dunia sekelas Alonso dan Button.

“Masa depan Stoffel sudah jelas. Ia memiliki kontrak dengan McLaren dan saya pikir ia mungkin baru pergi pada tahun depan. McLaren sangat peduli dengan kemampuan yang dimilikinya. Jadi tak ada alasan bagi McLaren membiarkan Stoffel pergi,” jelas Vasseur seperti mengutip dari Inautonews, Kamis (11/2/2016).

Magnussen: Saya Tak Peduli dengan McLaren

BeritaBintang –    Semangat tinggi dijunjung oleh pembalap anyar Renault, Kevin Magnussen. Dirinya sadar betul harus memanfaatkan kesempatannya bersama Renault untuk tampil baik. Bahkan ia tak segan untuk mengalahkan mantan timnya, McLaren Mercedes musim ini.

Kembalinya pembalap berusia 23 tahun ke lintasan balap akan menjadi kesempatannya yang kedua. Sebelumnya ia tampil untuk tmi McLaren Mercedes pada musim 2014, namun saat itu penampilannya jauh dari kata memuaskan.

“Saya tak terganggu dengan mereka (McLaren), saya tidak peduli. Siapapun yang bisa kami kalahkan, akan kami kalahkan,” tegas Magnussen seperti dilansir dari Crash, Sabtu (6/2/2016).

Dirinya juga megaku saat inin secara fisik ia jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Hal itu tak lain dan tak bukan karena latihan yang ia jalani. Nantinya di Renault, ia akan bahu membahu dengan rekan setimnya Jolyon Palmer.

“Secara fisik saya jauh lebih baik daripada sebelumnya karena saya selalu memiliki waktu untuk berlatih. Akan banyak pelajaran yang saya dapatkan bersama mobil baru dan tim baru,” tuntasnya.

Pembalap Meksiko Komentari Masa Lalunya

BeritaBintang –   Pembalap Tim Force India, Sergio Perez, menyatakan tidak terlalu siap direkut oleh Tim McLaren pada musim 2013. Di musim tersebut, Perez tidak memiliki nasib yang baik karena gagal dalam beberapa seri.

Karier Perez di Formula One (F1) dimulai pada musim 2011 dengan Tim Sauber. Kariernya sempat menjadi sorotan ketika dirinya memasuki musim kedua. Ia mampu meraih posisi dua di Malaysia dan Italia. Tidak hanya itu, pembalap berpaspor Meksiko tersebut juga berhasil meraih podium ketiga di balapan Kanada.

Prestasi itu membuatnya berhasil berpasangan dengan Lewis Hamilton pada musim 2013 di McLaren. Namun, ia mengalami musim yang buruk karena setahun sebelumnya harus bersaing dengan rookie F1, Kevin Magnussen.

“Tawaran tersebut datang terlalu awal. Tim itu sedang mengalami masalah politik yang cukup pelik,” ujar Perez, seperti diberitakan Bioskopsemi , Selasa (12/1/2016).

“Dalam sebuah balapan, saat itu (bersama McLaren) saya masih sangat muda dan tidak memiliki kemampuan untuk menangani mobil yang berasal dari tim besar,” tambahnya lagi.

Namun saat ini dirinya menyatakan sudah jauh berkembang dalam membalap dan dewasa. Ia mengatakan sudah siap jika kembali ditawari untuk memperkuat McLaren dalam balapan yang akan datang. Ia juga tidak menutup kemungkinan jika ada tim besar lain yang akan merekutnya.

McLaren Temukan Inovasi Terbaru

BeritaBintangSEPANG – McLaren-Honda baru-baru ini melakukan penelitian untuk mengantisipasi cuaca panas saat mengikuti kompetisi Grand Prix  Formula One (F1) di negara yang bersuhu tropis. Dari penelitian yang dilakukannya, McLaren telah menemukan suatu inovasi terbaru dan siap meluncurkannya dalam waktu dekat ini.

McLaren meyakini cuaca panas akan sangat menyulitkan performa timnya dalam mengarungi pertarungan di lintasan balap. Tidak hanya untuk para pembalapnya, performa para teknisi-teknisi yang bertugas juga diyakini akan terganggu oleh suhu di negara tropis. Menyadari hal itu, McLaren pun telah menemukan inovasi seragam terbaru yang diharap mampu meminimalisir suhu panas yang dirasakan tubuh.

“Kami selalu mencari cara untuk itu (melakukan inovasi). Jadi menurut kami, ide menciptakan seragam yang mampu menyensor panas dan mendinginkan suhu tubuh adalah suatu ide yang hebat untuk dilakukan,” tutur Kim Ono, Kepala Penerapan dan Perlengkapan Pakaian Operasional McLaren, mengutip situs resmi McLaren-Honda, Rabu (1/4/2015).

Dalam seragam barunya ini, McLaren memastikan para teknisinya tidak akan merasakan panas yang berlebihan lagi. Teknologi pendingin di dalam seragam nantinya akan membuat nyaman pemakainya meski berada di daerah yang cuacanya sangat panas. Material yang digunakan akan mampu bertahan pada suhu tinggi, jauh di atas rata-rata seragam pada umumnya.

Tim yang saat ini digawangi oleh Fernando Alonso, Jenson Button, dan Kevin Magnussen itu percaya inovasi ini akan membuat mereka menjadi tim yang memiliki apparel berteknologi terdepan di ajang Formula One (F1).

Tiga Hal Paling Ditunggu Dari GP Malaysia

BeritaBintangSEPANG – Akhir minggu ini para pembalap Formula One (F1) kembali bersiap di belakang kemudi jet darat mereka. 22 pembalap dari delapan konstruktor bersiap melibas trek sepanjang 5.543 kilometer tersebut.

Balapan berpotensi penuh drama, sebab setiap tim telah mengevaluasi kekurangan masing-masing pada seri awal di Australia. Berikut adalah tiga hal yang paling ditunggu dari Grand Prix Sepang.

1. Mampukah Rosberg Menyalip Hamilton?

Masih terlalu awal untuk memprediksi siapa yang akan mendominasi jalannya kompetisi. Duo Mercedes, Nico Rosberg dan Lewis Hamilton sama-sama terlihat meyakinkan di race perdana. Namun terselip pertanyaan, apakah Nico Rosberg mampu melewati Hamilton?

Rosberg tidak mau menjadi nomor dua selamanya, ia jelas akan ngotot untuk mendapatkan momentum di awal musim. Finis kedua di race pertama akan membuat mantan pembalap Williams tersebut mati-matian untuk mengudeta posisi satu dari Hamilton di Sepang .

2. Penentuan Nasib Red Bull

From hero to zero. Mungkin kata itu yang tepat menggambarkan situasi yang dialami Red Bull. Setelah mengalami masa emas selama empat musim (2010-2013), kali ini Daniel Ricciardo dan kolega terseok-seok. Perselisihan Red Bull dan Renault semakin hari semakin meruncing karena paket mesin yang digunakan tidak sebaik musim sebelumnya.

Lomba di Sepang nanti sejatinya adalah cara Red Bull untuk menentukan nasib mereka musim ini. Apakah mereka akan bangkit, atau malah menjadi bahan cibiran para fans.

3. Kembalinya Fernando Alonso

Bukan awal musim yang bersahabat untuk Tim McLaren-Honda. Penampilan buruk Jenson Button dan Kevin Magnussen di race pembuka menumpuk pekerjaan rumah yang harus dibenahi tim yang bermarkas di Woking, Inggris tersebut. Tetapi dewi fortuna sepertinya kembali tersenyum kepada mereka.

Pembalap utama mereka, Fernando Alonso, dipastikan kembali ambil bagian di lomba jet darat. Apalagi Sepang beserta podiumnya adalah dua hal yang tidak asing untuk Alonso. Bisa jadi ini awal langkah McLaren-Mercedes untuk bounce back di musim ini.