Jepang Shukan Shincho

Heboh Menteri Jepang Pencuri Celana Dalam Masih Berlanjut

BeritaBintang – Heboh menteri Jepang yang baru diangkat PM Jepang Shinzo Abe sebagai Menteri Rekonstruksi, Koordinasi Kebijakan Komprehensif untuk Bangkitnya Masyarakat Fukushima, Tsuyoshi Takagi, 59, ternyata masih berlanjut sampai kini dan pembicaraan di berbagai chating internet Jepang juga semakin seru.

Sebuah mingguan Jepang Shukan Shincho edisi 22 Oktober 2015 menuturkan hal tersebut dan kini edisi 29 Oktober 2015 mulai halaman 22 sebanyak 3 halaman, kembali membeberkan kebakaran jenggot para pendukung Takagi di perfektur Fukui asalnya.

“Tanggal 16 Oktober saat majalah Shukan Shincho diterbitkan, dua wanita dan dua pria sudah berdiri sejak pagi hari di depan sebuah toko penjualan majalah di perfektur Fukui Jepang, padahal toko baru buka jam 9.30 pagi waktu Jepang,” tulis berita tersebut.

Para pembeli mau memborong semua majalah Shukan Shincho yang menuliskan Menteri Takagi sebagai Menteri Pencuri Celana Dalam.

Ketika mau memborong itu, pemilik toko buku menghimbau kalau bisa satu orang satu majalah jangan beli semuanya karena pembeli lain juga mungkin mau beli majalah yang sama.

Wanita yang antri mengatakan banyak yang tertarik dan mau baca semua titip beli ke wanita tersebut.

Pembeli yang antri lainnya, seorang lelaki bahkan berkata setengah marah, “Masak kita mau beli semua tidak boleh, bagaimana sih?”

Pemilik toko akhirnya dengan tegas bahkan melarang pemborongan majalah tersebut, “Kalau mau beli ya satu orang satu majalah saka,” paparnya lagi.

Masih belum puas dengan keputusan tersebut akhirnya datanglah polisi melerai ketegangan tersebut.

Kepada polisi tampaknya orang yang antri sejak pagi itu akhirnya mengakui sebagai pendukung Takagi.

“Yang membuat bingung sebenarnya, orang seperti itu kok bisa enam kali terpilih jadi anggota parlemen di Fukui ya?” tulis berita itu lagi.

Ayah Takagi di masa lalu adalah Ketua DPRD Fukui dan orang elit pajabat tinggi di pemda Fukui, sangat dihormati dan berpengaruh.

Kasus pencurian celana dalam oleh Takagi sebenarnya inmgin diproses oleh Jaksa di Fukui namun entah bagaimana tidak jadi diteruskan ke proses pengadilan, ungkap majalah itu lagi.

Pihak kantor Takagi telah menyanggah pemberitaan tersebut sebagai hal yang tidak benar. Namun secara resmi pihak pemerintah Jepang sampai detik ini belum memberikan komentar apa pun mengenai kasus ini.

Bahkan majalah Shukan Shincho menantang pemerintahan Abe untuk melakukan penyelidikan dan menjelaskan kebenaran hal ini kepada umum, apalagi sebagai Menteri pemerintahan Jepang saat ini.

 

 

Heboh di Jepang, Benarkah Menteri Ini Pencuri Celana Dalam?

BeritaBintang – Sebuah mingguan Jepang Shukan Shincho edisi 22 Oktober 2015 benar-benar mengagetkan masyarakat Jepang.

Menteri yang baru diangkat PM Jepang Shinzo Abe, Tsuyoshi Takagi, Menteri Rekonstruksi, Koordinasi Kebijakan Komprehensif untuk Bangkitnya Masyarakat Fukushima, adalah menteri pencuri celana dalam.

Masyarakat Jepang kini banyak membicarakan kasus ini, benarkan seorang menteri ternyata di kampung halamannya, Tsuruga, perfektur Fukui, sebagai pencuri celana dalam?

Sebuah pamflet tahun 1996 tersebar luas kata-kata, “Mengapa partai liberal (LDP) memilih Takagi yang suka mencuri celana dalam malahan dijadikan kandidat resminya” tulis poster tersebut.

Majalah itu menyatakan Takagi cukup eksentrik karena enam kali telah terpilih sebagai anggota parlemen.

Sementara media Jepang lain, Yukan Fuji tanggal 15 Oktober memberitakan bahwa kantor Takagi telah membantah rumor tersebut.

“Tidak benar hal tersebut, ini hanya rumor yang sengaja dihembuskan oleh kalangan oposisi saja,” ungkap kantor Takagi.

Masalah Takagi ini muncul sekitar 30 tahun lalu. Seseorang masuk ke sebuah rumah di Tsuruga kampung halamannya.

Mencuri celana dalam wanita. Mobil politisi Takagi beserta semua sidik jari nya bertebaran di sekitar rumah tersebut.

Namun penuntut umum akhirnya tak bisa menuntut Takagi, karena ayahnya Walikota Tsuruga saat itu.

Akibat kasus itu pula seseorang yang membencinya, sempat menaruh celana dalam wanita di atas kepala patung perunggu ayahnya sebagai walikota.

Majalah Shincho itu pun dalam tulisannya menantang PM Jepang untuk menjelaskan kebenaran hal tersebut karena Takagi adalah Menteri di kabinetnya.