Gli Azzurri

Jerman? Italia Lebih Hebat dan Layak untuk Lolos ke Semifinal Piala

BeritaBintang – Sebuah pertandingan seru bakal tersaji di babak perempatfinal gelaran Piala Eropa 2016. Pertandingan itu akan mempertemukan dua tim berstatus kandidat juara terkuat, yakni Jerman menghadapi Italia.

Jika dilihat dari rekor pertemuan kedua tim sejauh ini, Italia memang lebih diunggulkan ketimbang Jerman. Sebab dari enam pertandingan terakhir Gli Azzurri mampu mengemas tiga kemenangan, sementara Die Mannschaft hanya mampu mencatatkan sekali kemenangan.

Selain itu, Italia sendiri memang memiliki catatan positif setiap berhadapan dengan Jerman di turnamen besar macam Piala Dunia maupun Piala Eropa. Bagaimana tidak Italia mampu memberikan mimpi buruk kepada Jerman di Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2012.

Melihat kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar dari pelatih Sassuolo, Eusebio Di Francesco. Pelatih berusia 46 tahun tersebut menilai bahwa Italia lebih baik dan layak berada di babak semifinal Piala Eropa 2016 dibandingkan Jerman.

“Jerman? Kami akan menang, karena kami memang lebih baik dan layak dibandingkan mereka. Kami telah membuktikan pada diri kami untuk menjadi tim yang solid dan kompetitif sejauh ini,” jelas Di Francesco, seperti disadur dari Bintangbola.co, Sabtu (2/7/2016).

Pelle soal Aksi Jempolan De Gea dan Besarnya Dukungan Fans Italia

BeritaBintang  –  Penyerang Italia Graziano Pelle menyumbang gol dalam kemenangan 2-0 atas Spanyol. Ini secuplik penuturannya soal kiper lawan David De Gea dan suporter Italia.

Penyerang berusia 30 tahun yang merumput di Inggris bersama Southampton tersebut menjebol gawang De Gea di menit injury time untuk menutup kemenangan Italia atas Spanyol.

Sebelum gol tersebut, Pelle juga sempat memiliki peluang emas. Tetapi ketika itu De Gea, yang beberapa kali mementahkan peluang para pemain Gli Azzurri, melakukan aksi jempolan untuk menyelamatkan gawangnya.

“Mencetak gol di bagian akhir rasanya menyenangkan, tapi saya juga sudah berusaha melakukannya di babak pertama dan De Gea memperlihatkan sebuah keajaiban,” ucap Pelle seperti dikutip Bintangbola.co

“Ia juga sudah pernah melakukan hal serupa kepada saya di Premier League, jadi saya mengingatkannya akan hal tersebut dan kami kemudian tertawa bersama,” ceplosnya mengenai kiper klub Manchester United tersebut.

Pelle, yang debut untuk timnas senior pada tahun 2014, menjalani turnamen besar pertamanya bersama Italia. Di Prancis sejauh ini ia sudah membuat dua gol yang sama-sama lahir di injury time dan menutup kemenangan timnya (2-0 atas Belgia dan 2-0 dari Spanyol).

“Ini merupakan turnamen besar pertama saya dan afeksi dari para suporter ketika kami tiba di stadion sedemikian luar biasa. (Jarak) Kami jauh, tapi (hati) kami dekat. Jadi saya berterima kasih kepada suporter Italia di seluruh dunia,” katanya.

“Anda mungkin tidak melihatnya tapi kami menyadari keberadaan mereka. Kami membicarakannya di ruang ganti dan tahu seberapa besar arti suporter buat kami. Terima kasih semuanya,” sebut Pelle.

Italia yang Mengawali dan Mengakhiri Generasi Emas Spanyol

BeritaBintang – Dalam siklus kehidupan wajar ada yang mananya awal dan juga akhir. Begitu pula dengan generasi emas sepakbola Spanyol, yang dibuka dan ditutup oleh Italia.

Mundur jauh delapan tahun lalu tepatnya di Piala Eropa 2008. Spanyol, yang orang tahu saat itu adalah jagoan di kualifikasi, lolos ke perempatfinal dan menghadapi Italia-nya Roberto Donadoni.

Meski tak lagi dilatih Marcelo Lippi, Italia adalah favorit juara mengingat status mereka sebagai pemegang trofi Piala Dunia 2006.

Spanyol dan Italia pun terlibat duel sengit hingga akhirnya pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Sampai kemudian penalti Cesc Fabregas menaklukkan Gianluigi Buffon dan Spanyol lolos pertama kalinya ke babak semifinal setelah sekian lama.

Lalu seperti yang kita tahu ceritanya, Spanyol melewati Rusia di semifinal dan mengalahkan Jerman di final untuk merengkuh trofi Piala Eropa kedua dalam sejarah mereka sekaligus menuntaskan 44 tahun puasa gelar dan juga status buruk sebagai “jagoan kualifikasi” yang melekat.

Piala Eropa 2008 jadi momentum kebangkitan sepakbola Spanyol yang terkenal dengan generasi emasnya saat itu dari Iker Casillas, Sergio Ramos, Carles Puyol, Gerard Pique, Fabregas, David Silva, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, David Villa, Xabi Alonso, dan Fernando Torres.

Setelahnya Spanyol merajai Piala Dunia 2010 untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Belanda di final dan dilanjutkan dua tahun kemudian, mempertahankan titel Piala Eropa usai menggilas Italia 4-0 di final.

Tiga gelar mayor beruntun, tak ada negara yang pernah melakukannya selain Spanyol. Namun, yang namanya sebuah era, pasti bakal ada akhirnya dan Tim Matador mengalami itu di Piala Dunia 2014.

Masih dilatih oleh Vicente del Bosque, Spanyol tersingkir langsung di fase grup usai kalah 1-5 dari Belanda dan 0-2 dari Chile. Banyak yang menilai bahwa Spanyol mulai atau bahkan divonis sudah “habis”.

Namun, Piala Eropa 2016 disebut-sebut jadi momentum terakhir pembuktian kehebatan Spanyol. Sayangnya, Spanyol yang bermaterikan para pemain senior dan “darah-darah” segar di dalam timnya harus menuai kekecewaan lagi.

Tampil relatif biasa-biasa saja di fase grup yang ditutup dengan kekalahan dari Kroasia di partai terakhir, Spanyol harus bertemu Italia-nya Antonio Conte yang disebut-sebut punya kekuatan menakutkan.

Meski tanpa pemain bintang, Italia disulap jadi tim yang tangguh dan Spanyol pun dibuat keok di babak 16 besar yang dihelat di Stade de France Dilansir Panduan Judi Online, Senin (27/6/2016) malam WIB ini. Gli Azzurri menang 2-0 dan mengirim pulang La Furia Roja lebih cepat ke rumahnya.

Bagi Spanyol, ini seperti pertanda bahwa mereka memang harus memulai lagi siklus baru dalam generasinya. Seperti delapan tahun lalu, Italia pula yang kini menutup rapat cerita emas tim semenanjung Iberia tersebut.

“Saya rasa tidak ada akhir dari sebuah era, masih ada banyak pemain bagus, para pemain muda pun sudah terbentuk, demikian pula dengan klub-klub,” ujar Del Bosque di situs resmi UEFA.

Irlandia Lolos ke 16 Besar Usai Bungkam Italia

BeritaBintang Republik Irlandia sukses mengalahkan Italia 1-0 pada lanjutan pertandingan Grup E Piala Eropa 2016 di Stade Pierre-Mauroy, Villeneuve-d’Ascq, Kamis (23/6) dinihari WIB. Gol kemenangan Irlandia dicetak Robert Brady.

diberitakan Bintangbola.co Dengan hasil ini, Irlandia finis di peringkat tiga dengan empat poin. Tim asuhan Martin O’Neill itu berhak melaju ke perdelapan final karena termasuk salah satu dari tim peringkat tiga terbaik.

Sementara Italia keluar sebagai juara grup dengan enam poin. Di peringkat dua ada Belgia yang juga mengoleksi enam poin, namun kalah head to head dengan Gli Azzurri

Menghadapi Italia, baru sembilan menit laga berjalan, Irlandia langsung mendapat peluang melalui Jeff Hendrick. Akan tetapi, tembakannya menyamping tipis dari gawang Salvatore Sirigu.

Menit 21, kembali Irlandia mendapat peluang emas. Berawal dari tendangan penjuru, bola ditanduk Daryl Murphy dengan keras. Namun, sial baginya, Sirigu bereaksi cepat dan menepis bola.

Italia baru bisa balik mengancam di akhir babak pertama melalui tendangan jarak jauh Ciro Immobile. Akan tetapi, bola tak tepat sasaran. Hingga akhir babak pertama, skor masih imbang 0-0.

Babak Kedua

Di paruh kedua, Irlandia tampil ngotot. Shane Long dan kawan-kawan berani meladeni permainan cepat Italia. Kedua tim juga terus bertukar serangan.

Menit 53, Italia nyaris membuka skor. Namun, Simone Zaza gagal memaksimalkan peluang yang didapatnya. Sementara di menit 78, sepakan Lorenzo Insigne membentur tiang gawang Irlandia.

Lima menit sebelum laga usai, gol yang ditunggu-tunggu Irlandia akhirnya lahir. Umpan lambung Wesley Hoolahan ke kotak penalti, sukses ditanduk Brady.

Skor jadi 1-0 untuk Irlandia dan kedudukan ini bertahan hingga laga berakhir. Di babak 16 besar, Irlandia akan menghadapi tuan rumah Prancis.

Susunan Pemain
Italia: Sirigu; Barzagli, Bonucci, Ogbonna; Bernardeschi, Florenzi, Thiago Motta, Sturaro, De Sciglio; Zaza, Immobile.
Irlandia: Randolph; Coleman, Keogh, Duffy, Ward; McClean, Hendrick, McCarthy, Brady; Murphy, Long.