Garpu Tala

Team Director Yamaha: Kami Beruntung Bisa Mendapatkan Maverick Vinales

BeritaBintangTeam Director Yamaha: Kami Beruntung Bisa Mendapatkan Maverick Vinales 

Team Director Movistar Yamaha, Massimo Meregalli menyatakan kalau pihaknya memang benar-benar mendapat durian runtuh melalui pembalap baru mereka, Maverick Vinales musim ini. Menurut Meregalli, Yamaha sangat beruntung karena rider berusia 22 tahun itu merupakan aset berharga bagi pabrikan Garpu Tala untuk jangka panjang.

Yang lebih menguntungkan lagi, Vinales selalu memberikan pendapat dan feedback yang sama dengan sang tandem, Valentino Rossi soal pengembangan motor M1 kebanggaan Yamaha.

[ Baca Juga : ” Demi Kong, Tom Hiddleston Latihan Fisik Bersama Tentara ” ]

Meregalli pun menyatakan bahwa hal ini membuat pekerjaan para engineer di Jepang kian mudah demi mengatasi masalah yang mendera M1.

“Saya senang Vale dan Mack (Vinales) memilih perangkat yang sama. Ini memudahkan engineer mengembangkan motor. Mack super cepat, konsisten, tanpa kesalahan dan sangat fokus. Harusnya saya tak punya ekspektasi ini mengingat usianya baru 22 tahun. Ia sangat tenang. Ia sangat yakin pada komentar-komentarnya. Dia adalah ‘penemuan’ yang luar biasa,” ucap Meregalli seperti dimuat AGEN BOLA.

Vinales sendiri sukses menyapu bersih seluruh tes pramusim sebagai rider tercepat. Padahal kondisi lintasan selalu berubah-ubah, dan ia satu-satunya yang mampu konsisten di papan atas.

“Ia satu-satunya yang mampu mempertahankan ritme. Rider lain biasanya mengalami penurunan ritme setelah terjatuh, namun ia bisa mempertahankannya,” sanjungnya.

Jarvis: Pintu Yamaha Selalu Terbuka untuk Lorenzo

BeritaBintangManaging Director Movistar Yamaha, Lin Jarvis, tidak menutup kemungkinan jika Jorge Lorenzo bisa melakukan comeback ke tim Garpu Tala di masa depan. Hubungan baik menjadi faktor utama yang memengaruhi hal tersebut.

MotoGP 2016 menjadi musim terakhir Lorenzo bersama Yamaha. Rider yang sudah tiga kali merasakan gelar juara dunia tersebut musim depan akan hengkang menuju tim asal Italia, Ducati. Ia akan diikat kontrak selama dua musim.

“Ya, saya pikir kenapa tidak. Pintu terbuka untuknya di waktu yang akan datang. Kami sudah menjalani sembilan musim luar biasa bersama-sama dengan banyak gelar,” ujar pria asal Inggris tersebut seperti dikutip dari laman resmi MotoGP, Senin (25/4/2016).

“Saya pikir semua juga tahu, terutama para media, jika kami akan menjaga hubungan baik kami dengan eks pembalap kami. Oleh karena itu saya tidak akan ragu untuk mengatakan Jorge akan sangat diterima jika dirinya memutuskan untuk kembali ke Yamaha,” jelasnya.

Sejauh ini belum diketahui siapa yang akan mengisi pos yang akan ditinggalkan oleh Lorenzo. Namun berbagai nama mulai bermunculan, salah satunya adalah Maverick Vinales. Pembalap berusia 21 tahun tersebut diprediksi menjadi kandidat kuat untuk mendampingi Valentino Rossi.

Hal yang Menentukan Masa Depan Rossi Bersama Yamaha

BeritaBintang –    Kontrak Valentino Rossi bersama Movistar Yamaha berakhir pada akhir 2016, begitu juga dengan rekannya, Jorge Lorenzo. Banyak prediksi muncul keduanya tak akan bersama lagi musim depan, mengingat tensi tinggi keduanya dalam perebutan MotoGP 2015.

Hanya salah satu dari mereka yang disinyalir akan memperpanjang kontraknya bersama tim berlogo Garpu Tala itu. Dan Rossi salah satu rider yang berpotensi memperpanjang kontraknya hingga 2018. Namun hal itu bisa terjadi jika suatu hal terjadi.

Hal yang dimaksud adalah performa The Doctor di awal musim 2016. Juara dunia sembilan kali itu baru bisa memutuskan untuk memperpanjang kontraknya bersama Yamaha atau tidak, setelah melakoni beberapa balapan awal tahun ini.

“Pada akhir 2016 kontrak saya berakhir, jadi saya akan memutuskan untuk bertahan atau tidak untuk dua musim ke depan. Jika berlanjut, maka akan berlanjut hingga dua musim ke depan karena semua kontrak berdurasi dua tahun,” ujar Rossi kepada Sky Sports Italia, Senin (15/2/2016).

“Hal itu seperti halnya pada 2014 ketika saya berkata akan melihat beberapa balapan pertama. Anda harus melihat lima atau enam balapan, baru kemudian berpikir,” lanjut rider berusia 36 tahun.