FIM

Sepang Kembali Tolak Disalahkan atas Kepergian Marco Simoncelli

BeritaBintang – Minggu 23 Oktober 2011 menjadi hari yang sangat berduka bagi para pencinta MotoGP. Pada saat itu, pembalap Italia, Marco Simoncelli meninggal dunia saat sedang mengaspal di Sirkuit Internasional Sepang di Malaysia.

Usai kejadian tersebut, Sepang memang sempat mendapat kritikan dari beberapa pihak. Saat itu Valentino Rossi menyebut Sepang sebagai sirkuit yang berbahaya bahkan lebih berbahaya jika dibandingkan dengan Phillip Island.

Namun, saat itu pihak Sepang menolak disalahkan karena kecelakaan tersebut baru pertama kali terjadi semenjak sirkuit tersebut menjadi tuan rumah MotoGP. Mereka juga menyebut FIM tak meminta adanya pergantian trek pada saat itu.

Kini, dalam sebuah wawancara bersama dengan Bintangbola.co, CEO Sepang, Dato Razlan Razali, menegaskan bahwa dirinya tak bersalah dalam kecelakaan Simoncelli.

“Itu adalah bukan kesalahan kami. Itu memang sebuah masalah, itu bukan suatu hal yang mudah untuk diselesaikan,” ujar Razali seperti diberitakan Panduan Judi Online, Jumat (24/6/2016).

“Apa yang terjadi dengan Marco adalah suatu hal yang tidak disengaja. Tetapi saya tegaskan itu bukan kesalahan kami. Sepang selalu menjadi sirkuit yang aman. Kami tak ingin diingatkan lagi mengenai itu,” tandasnya.

Lorenzo Takkan Banding Sanksi Ringan Iannone

BeritaBintang –Jorge Lorenzo menyatakan dirinya tidak akan mengajukan banding terhadap FIM soal sanksi yang diterima Andrea Iannone. Pasalnya, pembalap Movistar Yamaha ini ragu jika tetal melakukan banding, sanksi kepada Iannone akan diperberat.

Iannone kembali melakukan kesalahan ceroboh dalam GP Catalunya yang digelar akhir pekan lalu. Pembalap Ducati ini menabrak Lorenzo pada Turn 10 usai gagal mengendalikan motornya saat memasuki tikungan. Iannone pun terkena penalti start di grid belakang dalam GP Belanda.

Ini adalah kali kedua pada musim ini Iannone menerima penalti. Sebelumnya, pembalap berkebangsaan Italia ini bahkan menabrak rekan setimnya sendiri yakni Andrea Dovizioso di final lap GP Argentina.

“Saya tidak akan mengajukan bandung akan penalti yang diterima Iannone karena mereka tidak akan mengubah keputusan. Tapi, saya akan berbicara dengan Mike Webb dan berusaha berbicara kepada komisi keselamatan soal hal ini,” kata Lorenzo, seperti dilansir Taruhan Bola Online, Kamis (9/6/2016).

“Kadang Anda juga harus paham bahwa sesuatunya harus diubah ketika itu menimpa Anda. Mari menunggu jika pembalap lain juga memiliki opini seperti saya. Saya tidak tahu apakah penalti itu cukup untuk membuat Andrea paham agar bisa mengubah diri,

Komentar Pedas Iannone Soal Kontroversi Winglet MotoGP

BeritaBintang  –  Pembalap Ducati Andrea Iannone buka suara menanggapi penolakan teknologi winglet atau sayap tambahan. Joki asal Italia mengklaim semua yang menentang teknologi itu cuma iri.

Ketika sesi latihan bebas Grand Prix Jerez digelar, Jumat (22/4/2016) kemarin, semua tim memasang winglet pada motor masing-masing. Aleix Espargaro menggunakannya di motor Suzuki GSX-RR, sementara Stefan Bardl memasangnya di motor Aprilia RSV4-GP.

Hal itu membuat Asosiasi Pabrikan (MSMA), FIM, Asosiasi Tim (IRTA) dan Dorna Sport menggelar pertemuan di Jerez. Bahasannya tak lain dan tak bukan membahas kelanjutan nasib winglet di MotoGP.

Jika di kelas Moto2 dan Moto3 winglet sudah dihapus, tidak demikian di kelas tertinggi yang masih pro kontra dengan alasan keselamatan pembalap. Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa adalah segelintir pembalap yang mengklaim winglet tidak perlu digunakan.

Namun ada beberapa pembalap yang setuju winglet tetap terpasang di motor. Selain Jorge Lorenzo yang semakin menemukan kecocokan dengan sayap tambahan, Iannone juga salah satu yang menentang keras jika winglet mesti dihapus.

Ducati sendiri memang jadi pionir penerapan winglet. Sejak awal musim lalu, tim asal Italia menggunakan sayap tambahan pada Desmosedici GP15. Musim ini, winglet membuat motor teranyarnya yakni Desmosedici GP16 tambah disegani para lawan.

Menanggapi pro kontra tersebut, Iannone cuma menjawab santai. Ia menganggap penolakan winglet di MotoGP cuma karena tak ingin melihat Ducati makin kompetitif.

“Mereka tidak berbahaya. Semua orang membicarakannya sebab kami bekerja keras (dengan winglet) dan itu tidak mudah membuat perbedaan dalam level itu. Kami sudah lebih baik ketimbang yang lain, jadi mereka cuma ingin kami berhenti,” ucap Iannone dikutip BintangBola.

Iannone pun merujuk pada insidennya dengan Marquez di Grand Prix Argentina. Ketika itu, winglet Iannone menabrak kamera on board pembalap Honda hingga patah. Ia mengatakan saat itu Marquez tak mempermasalahkannya.

“Di Argentina, saya menjalani separuh balapan tanpa salah satu dari mereka (winglet) yang pecah setelah kontak dengan Marc di tikungan pertama Sirkut Termas. Sedikit sentuhan saja itu akan hancur sebab sudah dirancang demikian. Saya bicara dengan Marc dan dia bilang dia tidak melihat apa-apa,” pungkasnya.