Bahasa Indonesia

Maudy Ayunda Siap Comeback ke Dunia Musik

BeritaBintangMaudy Ayunda baru saja menyelesaikan studinya di Oxford University. Rindu akan dunia musik Tanah Air, Maudy pun siap untuk kembali meramaikan kacah musik Indonesia.

Bak gayung bersambut, sekembalinya ke Indonesia, penyanyi berusia 19 tahun ini pun mendapat tawaran untuk menyanyikan lagu soundtrack film Moana dalam versi Bahasa Indonesia, yakni Seberapa Jauh Aku Melangkah.

“Aku baru selesai kuliah dan mau memulai balik ke dunia musik. Ini salah satu bentuknya,” kata Maudy saat ditemui Judi Bola Online, Jakarta Selatan.

Kendati demikian, ia masih belum mempersiapkan album baru untuk karier musiknya. Rencananya, Maudy akan menelurkan album baru pada tahun depan.

“Album tahun depan, ini comeback-nya aku,” tutup Maudy.

Shaheer Sheikh Bongkar Penyebab Putus dari Ayu Ting Ting

BeritaBintang

Kisah cinta Shaheer Sheikh dengan Ayu Ting Ting tinggal kenangan. Kini, keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Ayu tetap dengan segudang aktivitasnya, begitu juga dengan Shaheer yang telah kembali ke India.

Kembali ke kampung halamannya, Shaheer langsung mendapatkan peran dalam serial Kuch Rang Pyaar Ke Aise Hi. Di tengah jadwal syutingnya, Shaheer menyempatkan bicara soal masalah pribadi.

Ia juga sempat disinggung soal keretakan hubungannya dengan Ayu. Ia menjelaskan beberapa hal yang membuat kisah cintanya dengan pendangdut cantik itu kandas di tengah jalan.

“Saya pikir masalah utama dari putusnya hubungan kita adalah karena masalah komunikasi. Walaupun saya berbicara Bahasa Indonesia dan dia mengerti Bahasa Inggris, kita tak mengerti perasaan masing-masing,” ujarnya seperti dilansir dari Times of India.

Tak hanya itu, hubungan asmara berbeda negara ini juga menjadi kendala bagi pasangan tersebut. Mereka sudah memikirkan tentang masa depan, tetapi bingung menentukan tempat menetap.

“Selain itu, masalah lainnya seperti kita akan tinggal di mana, karena saya ingin balik ke India,” ungkapnya.

Sejak putus, diakui Shaheer, ia tak pernah lagi berhubungan dengan Ayu. “Kita sudah putus komunikasi sekarang,” ujarnya.

Drama Korea Beating Again Tayang Perdana di Indonesia

BeritaBintang – Saluran hiburan Korea , K-PLUS, dengan bangga menghadirkan drama romansa, BEATING AGAIN dalam jajaran tayangan Desember teranyar.

Serial melankolis berunsur romantis dan komedi ini mengangkatgagasanuniktentang kepribadian seseorang yang mengalami transformasi pasca menjalani transplantasi jantung – berubah mengikuti karakter sang pendonor.

Beating Again tayang perdana Rabu, 16 Desember 2015 jam 21.30 WIB eksklusif di K-PLUS (K-Vision channel 24) dengan terjemahan Bahasa Indonesia.

Episode baru tayang setiap Rabu dan Kamis pada jam yang sama.

Drama ini bercerita tentang Kang Min-ho (diperankan oleh Chung Kyung-ho), lekat dengan sifat kejam dan berdarah dingin.

Ia rela menjatuhkan rekan kerjaagar bisa menduduki posisi puncak di perusahaan investasi tempatnya bekerja, Hermia.

Ambisi ini didorong oleh keinginannyamembalas dendam kepada sang paman, Kang Hyun Chul yang mengambil alih Hermia – perusahaan yang dibangun dan dibesarkanoleh ayah Min-ho.

Dengan posisi baru sebagai direktur perusahaan, Min-ho menemukan cara untuk membangkrutkan Hermia dan menjatuhkan Hyun Chul sebagaimana ayahnya dipurukkan dulu.

Begitu memiliki akses ke dalam Hermia, Min-ho dipertemukan dengan sekretaris pribadi Hyun Chul, Soon-jung (Kim So-yeon).

Min-ho pun mengajak Soon-jung bekerja sama dalam siasat balas dendamnya.

Tak disangka, Soon-jung menolak rencana tersebut sehingga memunculkan konflik antara keduanya.

Namun semua berubah ketika Min-ho mengalami serangan jantung yang hampir merenggut nyawanya.

Setelah pulih, sosok Min-ho yang kejimenghilang … berubah menjadi seseorang yang lembut dan ramah. Hubungannya dengan Soon-jung pun menghangat. Tanpa mereka sadari,ternyata jantung yang kini berdetak dalam tubuh Min-ho sebenarnya milik mantan tunangan Soon-jung … yang meninggal demi menyelamatkan perusahaan Hermia.

Hadir dalam 16 episode dengan durasi 70 menit sekali tayang, BEATING AGAIN menerima respon luar biasa dari para pemirsa di Korea – bahkan menduduki peringkat teratas dalam daftar pencarian internet negeri itu.

Disutradarai Ji Young-soo dengan naskah yang ditulis pendatang baru, Yoo Hee-kyung,drama ini menjadi tontonan wajib untuk menemani liburan akhir tahun yang akan datang.

BEATING AGAINtayang perdana di Indonesia pada Rabu, 16 Desember 2015 jam 21.30 WIB eksklusif di K-PLUS (K-Vision channel 24) dengan terjemahan Bahasa Indonesia.

Episode baru tayang setiap Rabu dan Kamis pada jam yang sama.

Ketika Bahasa Indonesia Menjadi Pelajaran Wajib di Sekolah Australia

BeritaBintang – Animo pelajar Australia untuk menguasai Bahasa Indonesia semakin tinggi. Di antaranya tercermin dari sebuah sekolah swasta bergengsi di Ibukota Australia, Canberra, yaitu Burgmann Anglican School (BAS), yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib bagi murid-muridnya.

Yang diwajibkan mempelajari Bahasa Indonesia di sekolah tersebut adalah murid-murid yang duduk di Taman Kanak-kanak (TK) hingga kelas 7, sedangkan bagi murid-murid kelas 8 hingga 12, Bahasa Indonesia menjadi bahasa asing pilihan.

Dalam rilis yang diterima ABC Australia Plus disebutkan, Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, hari Selasa (13/10/2015) bertemu dengan para murid setingkat SMP dan SMA di sekolah Burgmann Anglican School tersebut.

Pada pertemuan yang berlangsung di suatu ruang khusus pelajaran Bahasa Indonesia, Dubes Nadjib menyampaikan kebanggaannya melihat tingginya semangat murid-murid di Australia dalam mempelajari Bahasa Indonesia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra selalu memberikan dukungan penuh berbagai aktivitas yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di Australia, termasuk Burgmann Anglican School, dalam mengembangkan Bahasa Indonesia.

Dubes Nadjib menyambut baik kebijakan Burgmann Anglican School yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib. Dengan menguasai Bahasa Indonesia, Dubes Nadjib yakin akan tercipta sikap saling menghormati dan saling memahami yang lebih erat antar masyarakat Indonesia dan Australia.

Pada kesempatan tersebut, para murid berkesempatan mendemonstrasikan kemampuannya berbahasa Indonesia di depan Dubes RI dan Kepala Sekolah Burgmann Anglican School, Steven Bowers, melalui beragam kegiatan, baik dalam bentuk membaca, menerjemahkan hingga menjawab pertanyaan dalam program interaktif Bahasa Indonesia.

Turut hadir pada pertemuan tersebut adalah Ketua Centre for Defence and Strategic Studies, Australian Defense College, Ian Errington, yang juga fasih berbahasa Indonesia.

Menurut Kepala Sekolah Burgmann Anglican School, alasan utama dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib adalah karena Indonesia merupakan negara besar yang sangat penting dan menjadi tetangga terdekat Australia yang memiliki tingkat dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Sementara itu, salah seorang guru Bahasa Indonesia pada sekolah tersebut, yaitu Ade Febiana, yang telah mengajar Bahasa Indonesia di Burgmann Anglican School selama 9 tahun, menjelaskan bahwa total murid-muridnya yang saat ini sedang belajar Bahasa Indonesia berjumlah lebih dari 500 siswa, sedangkan para pengajar Bahasa Indonesia berjumlah dua orang, yakni dirinya dan seorang warga negara Australia.

Atase Pendidikan pada KBRI Canberra, Prof. Ronny Rachman Noor, menyampaikan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, telah menyediakan tenaga 10 guru bantu Bahasa Indonesia setiap tahun di wilayah Canberra. Tenaga guru bantu tersebut merupakan para mahasiswa yang ditempatkan di sekolah-sekolah Australia.
Prof. Ronny menambahkan bahwa untuk meningkatkan minat siswa mempelajari budaya dan Bahasa Indonesia, KBRI Canberra juga secara rutin memberikan workshop budaya berupa pelatihan musik tradisional dan tari di sekolah-sekolah yang ada pembelajaran Bahasa indonesia.

Khusus Burgmann Anglican School, KBRI Canberra sudah sejak tahun 2008 mendukung minat pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini dengan meminjamkan seperangkat gamelan Bali.

Ketika para murid ditanya motivasi belajar Bahasa Indonesia, salah seorang murid bernama Saxon, siswa kelas 10, yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses, berpendapat bahwa Bahasa Indonesia akan sangat penting bagi dunia bisnis. Sementara, murid lainnya, Hamish, mengaku bahwa Bahasa Indonesia sangat bermanfaat bagi dirinya yang berambisi kelak menjadi seorang diplomat.

Yang menarik, suasana Indonesia di Burgmann Anglican School sangat terasa. Di ruang khusus Bahasa Indonesia, semua murid diwajibkan berbicara dalam Bahasa Indonesia melalui stiker yang ditempel di dinding bertuliskan ‘Keep Calm and Speak Indonesian’.

Di samping itu, ketika mengetahui kehadiran Dubes Nadjib yang didampingi Atase Pendidikan, Prof. Ronny Rachman Noor dan Koordinator Fungsi Pensosbud pada KBRI Canberra, Iwan Freddy Hari Susanto, sejumlah murid yang tengah beristirahat dan bermain-main, dengan serta merta langsung menyapa secara ekspresif ucapan seperti ‘Selamat pagi Pak? Apa kabar?’ dan ‘Terima kasih’.

Kunjungan Dubes Nadjib ke Burgmann Anglican School ditutup dengan makan siang bersama dengan menu masakan Indonesia dan cemilan ringan khas Nusantara, yakni dadar gulung dan risoles.


Minions Bisa Bilang ‘Terima Kasih’ di Film

BeritaBintang – Jangan terkejut jika menonton film Minions di bioskop pekan ini. Anda akan menemukan Bob, si Minion imut yang ikut berkeliling bersama Kevin dan Stuart mencari sang master, mengucap “terima kasih” saat diberi mahkota kecil oleh Ratu Inggris. Dalam Trivia IMDb, “terima kasih” disebut sebagai “thank you” dalam bahasa Melayu dan Indonesia.

Sudah bukan rahasia jika ucapan Minion yang sepertinya hanya celotehan-celotehan tak beraturan itu merupakan campuran berbagai bahasa. Ada bahasa Inggris, Spanyol, Italia, Korea, kebanyakan Perancis, juga Indonesia. Tapi belum pernah bahasa Indonesia diucapkan para Minions sejelas ucapan Bob di Minions.

Bagaimana bisa demikian? Siapa penciptanya?

Jika film itu mampu membuat bahasa Indonesia setidaknya didengar dunia, berterima kasihlah–seperti Bob berterima kasih pada Ratu Inggris–pada sutradara Pierre Coffin. Ia lah pencipta bahasa Minion atau bahasa Banana.

Pierre sudah menjadi pengarah gambar makhluk-makhluk kerdil berkulit kuning itu sejak Despicable Me yang rilis 2010. Itu pertama kali penonton berkenalan dengan Gru, penjahat yang tobat dan menjadi ayah untuk tiga bocah perempuan: Margo, Edith, dan Agnes.

Bukan hanya menjadi sutradara, Pierre juga menyuarakan para Minions di film animasi itu.

Bersama Chris Renaud ia kemudian kembali menggarap Despicable 2. Sekali lagi ia tak hanya mengarahkan, tetapi juga menjadi suara untuk Kevin. Minions mendapat tempat lebih banyak dalam film itu, sehingga Pierre tak bisa lagi membuat semuanya bersuara sama.

Sukses dengan dua filmnya, ia berpikir untuk membuat spin off. Jadilah Minions, yang baru tayang perdana di Indonesia awal pekan ini. Pierre juga masih jadi sutradara dan Kevin. Selain itu, semua 899 Minions ternyata juga disuarakan olehnya, menurut trivia IMDb.

Bahwa Pierre akan berkata “terima kasih”, sudah ia ucapkan saat diwawancara Bioskop168 Indonesia 2013 lalu. Ia mengakui, bahasa Indonesia memang terdengar indah di telinga.

“Bahasa Indonesia menurut saya bahasa yang sangat indah, seperti alunan musik. Ketika saya menyuarakan Minions dalam Despicable Me, saya menggunakan berbagai bahasa, setiap kata-kata lucu saya gunakan dengan cara menarik, mungkin Anda mendengar saya menggunakan kata ‘terima kasih,'” katanya.

Pierre sendiri sebenarnya memang berdarah Indonesia. Ia merupakan putra penulis kondang NH Dini dengan diplomat Perancis, Yves Coffin. Namun, Pierre dilahirkan di Perancis dan tidak terlalu akrab dengan bahasa Indonesia, meski pernah mendengarnya. Ia juga masih punya lidah Indonesia. Makanan favoritnya: nasi goreng.

Ini merek rokok pertama di Indonesia

BeritaBintang – Tingkat konsumsi rokok yang tinggi di Indonesia membuat industri rokok dengan berbagai merek juga tumbuh subur. Setiap merek rokok menawarkan cita rasa yang berbeda dengan rokok lainnya. Dari berbagai merek rokok yang ada, secara umum ada dua jenis rokok, yaitu rokok kretek dan rokok filter.

Rokok pertama kali diciptakan oleh H Jamhari pada akhir abad ke-19, saat itu rokok dipasarkan tanpa bungkus dan merek. Nah, lalu 10 tahun kemudian muncul Nitisemito yang membuat industri rokok. Di tangan Nitisemito, rokok sudah dikemas dan bermerek. Karena berkembang pesat, maka jadilah Nitisemito sebagai pengusaha rokok pertama di Indonesia.

Lalu apa merek pertama yang diberikan Nitisemito untuk rokok buatannya?

Saat mengunjungi Museum Kretek Kudus, Sabtu (13/6), Nonton Online berhasil menemukan fakta unik tentang merek rokok pertama buatan Nitisemito yang ada di Indonesia. Merek yang diberikan Nitisemito ternyata cukup menarik. Produksi rokok pertamanya diberi nama rokok ‘Kodok Nguntal Ulo’, dalam Bahasa Indonesia berarti Kodok Makan Ular. Tak ada keterangan jelas kenapa Nitisemito memilih nama tersebut untuk merek rokok pertamanya.

Tapi ternyata merek rokok tersebut tak bertahan lama. Karena dianggap tak membawa hoki dan menjadi bahan tertawaan, akhirnya Nitisemito mengubah merek rokoknya menjadi ‘Tjap Bulatan Tiga’. Karena gambar bulatan pada kemasan mirip bola, akhirnya merek itu malah disebut rokok ‘Bal Tiga’.

Tahun 1914 merupakan puncak keberhasilan rokok merek Nitisemito. Untuk meningkatkan produksi, Nitisemito membangun lagi pabrik rokok baru seluas 6 hektar di desa Jati Kudus dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 orang.

Daerah persebaran rokoknya pun sudah mencakup sebagian besar kota-kota di Indonesia, bahkan sampai Belanda. Tapi lantaran ada konflik keluarga, tahun 1938 perusahaan rokok milik Nitisemito mengalami surut. Pecahnya perang Dunia II semakin membuat Nitisemito sulit bangkit. Pada 1953 perusahaan rokok ‘Bal Tiga’ dinyatakan jatuh pailit dan rokok ‘Bal Tiga’ milik Nitisemito berangsur hilang di pasaran.

Sederet Artis Indonesia Dubbing Film Transformers: Age Of Extinction

BeritaBintangJAKARTA – PT MNC Sky Vision Tbk sebagai salah satu operator televisi berlangganan terbesar di Indonesia dengan total market 75%, untuk yang ketiga kalinya secara eksklusif bersama HBO Asia menggandeng beberapa selebritis Tanah Air untuk menjadi dubbing atau dubber film box office Transformers : Age Of Extinction.

Dalam hal ini, PT MNC Sky Vision berkomitmen dalam memberikan layanan dan pengalaman terbaik bagi pelanggannya. Pihak PT MNC Sky Vision kembali menyelenggarakan kegiatan sulih suara film box office HBO oleh sederatan selebritis Tanah Air yang bertujuan untuk menambah kenyamanan menonton karena ada pilihan bahasa sekaligus mempromosikan kualitas pelaku industri seni Indonesia di kancah internasional.
Sementara itu, sales and affiliate Marketing HBO Asia, Jacelyn Kek merasa senang karena bisa kembali bekerja sama. Sehingga para penonton bisa merasa terhibur dengan puas.
“Para pemirsa HBO di Indonesia dapat menyaksikan film Hollywood, Blockbuster dalam pilihan audio bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia. Kami berharap Transformers : Age Of Extinction yang akan tayang perdana pada 17 Juli mendatang dapat menambah semarak libur Hari Raya bagi seluruh keluarga Indonesian,” kata Jacelyn Kek.
Adapun beberapa selebritis yang ikut andil mengisi suara atau dubbing dalam film box office Transformers : Age of Extinction adalah sebagai berikut:
1. Bebi Romeo sebagai Optimus Prime
2. Choky Sitohamg sebagai Cade Yeager
3. Bayu Oktara sebagai Lucas Flannery
4. Iwa K sebagai Hound
5. Titi Kamal sebagai Tessa Yeager
6. Christian Sugiono sebagai Harold Attinger
7. Ben Kasyafani sebagai Shane Dyson
8. Augie Fantinus sebagai Bumbledee dan Galvatron
9. Ibnu Jamil sebagai Johua Joyce
10. Dimas Seto sebagai James Savoy