BeritaBintang – MANILA – Tahukah Anda dimana bengkel restorasi mobil klasik terbesar di dunia? Jawabannya, bukan di Eropa, Amerika, atau Australia, tapi di Asia Tenggara, tepatnya Filipina.
Mengambil lokasi di bekas pangkalan udara Amerika Serikat, seorang pengusaha Australia, Jim Byrnes, mendirikan Byrnes Motor Trust (BMT) Restoration enam tahun lalu.
Di bengkel tersebut ada 200 pekerja yang mendandani merek mobil klasik seperti Jaguar, Rolls-Royce, dan Mercedes Benz. Mulanya, Brynes mengumpulkan bangkai mobil-mobil klasik yang terabaikan selama puluhan tahun. Umumnya berasal dari Amerika. Bahkan ada 37 unit mobil Jaguar rongsok yang ia temukan di sebuah lahan di Texas, Amerika Serikat, kemudian diboyongnya ke Filipina.
Filipina sendiri dipilih Byrnes salah satunya karena upah pekerja di sana tidak sebesar di Eropa, Amerika, atau Australia. Di samping itu, para pekerja di sana memiliki dedikasi yang tinggi. Namun tidak semua pekerja di fasiltias BMT berasal dari Filipina, banyak pula yang berasal dari luar negeri seperti Inggris.
“Saya pertama kali bekerja di industri mobil pada 1976. Darah saya sudah bau minyak dan suku cadang mobil sejak 40 tahun lalu,” ungkap Byrnes seperti dikutip dari Agen Judi Online.
Ia pun menceritakan mengapa mengambil bisnis restorasi mobil. “Para kolektor mobil merupakan pecandu, menyukai suara (mobil besar), menyukai rasa, dan angin yang meniup rambut, saya suka dengan mobil yang sudah melalui proses modifikasi. Jaguar E-Type, Porsche produksi awal, Rolls-Royce, penting untuk merawat merek-merek itu,” ungkapnya.
Pria yang sudah menjadi kolektor mobil sejak 40 tahun lalu itu membeli sebuah perusahaan restorasi kendaraan sebesar USD100 juta dan mulai menekuni bisnis ini.
Bagaimana dia mendapat untung dari bisnis ini? Selain karena mobil klasik pasti dicari banyak kolektor, ternyata Bayrnes juga memanfaatkan kondisi mata uang di suatu negara.
“Jika ada suatu negara yang nilai mata uangnya sedang turun, saya membeli mobil di sana. Lalu menjualnya di negara yang mata uangnya sedang kuat,” jelas dia.
Awalnya ia merestorasi 35 mobil, lalu tumbuh menjadi 400 unit dalam dua tahun lantaran tingginya permintaan.
Para pekerjanya sudah dilatih untuk menangani mobil klasik, dari mulai pengecatan hingga ke bagian teknis mesin. Tak heran jika mobil yang direstorasinya memiliki kualitas tidak jauh berbeda dibandingkan saat baru keluar dari pabrik.
“Para pekerja memiliki passion yang tinggi dan perhatian penuh terhadap sisi detail. Di dunia ini, banyak pekerja logam yang andal, tapi orang-orang lokal di sini juga sangat luar biasa. Kami punya 45 pekerja perempuan, ada yang mekanik dan ahli di bidang logam,” cetusnya.
Di antara model kendaraan top yang dikerjakan tahun ini adalah Jaguar XK 120 dan E-Type dengan setir kanan. Pada akhir tahun, setengah dari produk yang dikerjakan merupakan pesanan dari pihak luar.
Bengkel di Filipina tidak berdiri sendiri. BMT juga memiliki pabrik pengepresan di Polandia. Di sana diproduksi panel-panel untuk merek tertentu. Perusahaan juga mereproduksi kaliper rem orisinal Dunlop untuk mobil Jaguar C-Type, XKSS, dan D-Type.
“Kami juga membuat 10 pelek alloy untuk XK120. Kami akan mengembalikan mobil-mobil itu ke jalan sehingga tidak akan punah,” tuturnya.
Ke depan, Brynes punya keinginan tidak hanya mereproduksi mobil klasik, tapi juga memiliki pusat pelatihan. Bahkan tim pekerja BMT diminta untuk memberikan pelatihan kepada para teknisi museum mobil klasik.
“Saya juga ingin BMT menjadi fasilitas pusat pelatihan yak hanya di bidang logam, tapi juga kelistrikan dan mekanik,” pungkasnya.