BeritaBintang – Pemerintah Rusia mengklaim bahwa serangan dari Unit Pasukan Rudal Strategisnya dapat menerobos sistem pertahanan udara terbaru milik Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan Kepala Unit Pasukan Rudal Strategis Rusia, Kolonel Jenderal Sergei Karakavev.
“Menurut perkiraan dan prediksi tim ahli kami, kemampuan dan analisa data misil-misil dari Unit Rudal Strategis memang menunjukkan bahwa kami dapat menerobos sistem pertahanan udara terbaru AS yang diperkenalkan hari ini,” ungkap Kolonel Karakavev, seperti diberitakan Bioskop168 , Kamis (17/12/2015).
“Saya juga yakin, untuk urusan pengembangan teknologi militer, kami lebih unggul dari Angkatan Militer AS,” sambungnya.
Sebelumnya, Media Italia Il Giornale yang mengutip laporan Pusat Analisis Strategis dan Anggaran AS (CSBA), mengatakan bahwa Angkatan Udara (AU) AS bukanlah tandingan Rusia.
Menurut Il Giornale, Angkatan Udara AS tidak mungkin bisa menembus sistem pertahanan udara Rusia karena minimnya investasi dalam pengembangan rudal jarak jauhnya.
“Dalam hal ketika seandainya terjadi perang antara Rusia dan AS, senjata AS akan tidak akan dapat menghancurkan Negeri Beruang Merah, apalagi untuk menghancurkan Moskow dari jarak yang terbilang aman,” demikian laporan Il Giornale.
Dalam laporan yang dirilis CSBA, sebanyak 96 persen rudal yang dimiliki dan dikembangkan oleh AS memiliki jarak tembak yang terbilang pendek. Rudal-rudal tersebut hanya bisa mencapai jarak maksimal 80 kilometer.