BeritaBintang – Presiden Brasil Dilma Roussef pada Rabu (27/5) meminta agar seluruh turnamen dan aktivitas sepak bola diselidiki setelah pemerintah Swiss dan Amerika Serikat mengungkapkan penyelidikan terpisah terhadap otoritas sepak bola tertinggi di dunia, FIFA.
Berbicara kepada para wartawan pada kunjungannya ke Mexico City, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rousseff berkata bahwa ia percaya proses ini akan menguntungkan Brasil dan meminta agar pihak berwenang “menyelidiki seluruh turnamen dan juga seluruh aktivitasnya.”
Ia kemudian menambahkan bahwa penyelidikan tidak akan melukai sepak bola Brasil dan bahkan membuat sepak bola lokal lebih profesional.
Dari tujuh petinggi FIFA yang ditangkap, beberapa di antaranya adalah pejabat yang berasal dari Amerika Selatan dengan salah satunya adalah Jose Maria Marin, mantan presiden Federasi Brasil yang baru saja turun pada April 2015.
Proses penangkapan ini disambut gembira oleh para penggemar sepak bola di Amerika Selatan.
“Ini seharusnya terjadi dari dulu!” kata Wilson Suares, 66, seorang penjual koran di Rio de Janeiro, kota yang sering dijadikan tempat ‘spiritual’ sepak bola dan juga kota penyelenggara partai final Piala Dunia 2014.
“Pejabat-pejabat tersebut hanya datang ke sini untuk mencuri,” katanya menggaungkan sentimen di jalanan Brasil, negara yang dikenal sebagai ‘gila sepak bola’.
Penggemar sepak bola di area tersebut memang telah lama mencemooh pengurus federasi yang diduga terlibat dalam praktek kotor dalam mengurusi cabang olahraga itu. Rakyat Brasil juga sempat menggelar protes dalam skala besar untuk melawan FIFA sebelum Piala Dunia 2014 digelar.
Selain para penggemar, mantan penggawa tim nasional Brasil yang kini menapaki jalan menjadi seorang senator, Romario, juga menyatakan kegembiraannya pada penangkapan petinggi FIFA.
“Sayang sekali bukan polisi kami yang menangkap mereka, namun seseorang harus menangkap mereka. Pencuri harus pergi ke penjara,” kata Romario seperti dikutip dari bintangbola.
“Saya berharap hal ini akan berdampak positif dan membuat kami di Amerika Selatan dan Brasil bisa membersihkan sepak bola kami.”