free html hit counter

Perlindungan Pekerja Asing Filipina Terbaik Se- ASEAN

BeritaBintang –  Kordinator Proyek Nasional untuk Perlindungan Tenaga Kerja dan Perdagangan Manusia dari IOM (International Organization for Migration) Indonesia, Nurul Qoiriah mengatakan, Filipina memiliki perlindungan tenaga kerja terbaik se-ASEAN (Asia Tenggara).

“Dalam konteks perlindungan tenaga kerja di luar negeri, saya melihat pemerintah Filipina termasuk negara yang relatif paling baik dibandingkan Indonesia maupun negara-negara lain se-Asia Tenggara,” ungkapnya, saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Hal ini terutama dapat dilihat dari segi kualitas pekerja asing yang dimiliki Filipina, sangat mendukung penampilan mereka, serta daya saing mereka dibandingkan dengan negara lain. Nurul menyontohkan dari segi bahasa misalnya.

Para pekerja asing sektor informal seperti pembantu rumah tangga (PRT) Filipina, fasih berbahasa Inggris. Satu faktor itu saja sudah menjadi modal ketika mereka harus berkomunikasi dengan majikan, memahami rincian pekerjaan mereka tentang apa yang boleh dan tidak boleh.

Kedua, mereka juga memiliki sistem peningkatan keterampilan yang dibebankan bukan kepada agen-agen perekrut.

“Kalau di Filipina, mereka yang mau mendaftar jadi asisten rumah tangga di luar negeri, tinggal pergi saja ke tempat kursus bahasa, lembaga khusus pelatihan PRT (pembantu rumah tangga),” tambahnya kepada BintangBola.Co

“Setelah lulus, dapat sertifikat. Baru mendaftar ke agensi,” papar aktivis peduli tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pernah menetap di Hong Kong selama delapan tahun itu.

Sehingga dengan begitu, Nurul menambahkan, setiap PRT yang hendak dikirim selain sudah berkualitas, juga bisa menghindari kemungkinan diperlakukan secara semena-mena oleh agen perekrut yang sering kali memanfaatkan jasa pelatihan mereka, untuk menetapkan harga atau pembagian upah yang tidak adil.

“Belum lagi, ada sejumlah agen perekrut yang malah asal-asalan mengajarinya. Tidak sungguh-sungguh. Itu yang pernah saya temukan sewaktu di Hong Kong, bagaimana TKI kita bisa dipecat hanya karena mereka salah menyetrika. Kan ada jenis baju yang tidak bisa disetrika dan sebagainya. Ada juga yang karena tidak mengerti memakai teknologi canggih,” tuturnya.

Meski Indonesia jika dibandingkan dengan Filipina masih tertinggal jauh dalam hal kepedulian dalam menjamin kesejahteraan dan perlindungan terhadap pekerjanya, Nurul mengungkap, Indonesia masih lebih baik ketimbang Myanmar, Laos dan Kamboja, yang akhir-akhir ini baru mulai mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain.