free html hit counter

Berita Bintang – Para Ahli Temukan Anjing Mirip Serigala di Daratan Tinggi Papua

Berita BintangPara Ahli Temukan Anjing Mirip Serigala di Daratan Tinggi Papua

Lebih dari tiga dasawarsa, para peneliti Universitas di Papua dan Papua Barat telah berhasil menemukan spesies anjing baru yang mirip seperti serigala. Anjing-anjing tersebut hidup di dataran tinggi Papua, tepatnya di dataran tinggi Grasberg, areal PT. Freeport Indonesia.

Karena belum memiliki nama ilmiah, para peneliti yang menemukan spesies anjing tersebut diberikan julukan, “Singing Dog”. Anjing ini memiliki keunikan yaitu, tidak menggonggong, namun anjing tersebut kerap mengeluarkan suara lolongan panjang seperti sedang bernyanyi.

Spesies anjing tersebut ditemukan hidup di dataran tinggi sekitar tujuh ribu meter di atas permukaan laut. Penemuan spesies langka ini merupakan kerja dari para peneliti Universitas Cenderawasih Papua yang bekerjasama dengan New Guinea Highland Wild Dog Foundation yang dengan gigih berusaha menemukan spesies anjing yang diketahui hidup di dataran tinggi Papua.


[ Baca Juga Berita Bintang : ” Drake Merasa Beruntung Adele Hadir Di Konsernya ” ]

Menurut Hendra Maury, salah seorang peneliti dari Universitas Cenderawasih, Papua, keberadaan hewan tersebut untuk pertama kali ditemukan dan dilihat secara kasat mata oleh seorang Geologis berkembangsaan Amerika, Ronald Pecocz, di mana hewan tersebut ditemukan dalam Ekspedisi Ronald Pecocz di Papua pada tahun 1980.

“Lihat perawakannya kekar sekali dia, tetapi ada perilaku-perilaku khusus yang ditunjukkan. Mulai dari cara dia berinteraksi. Jadi berkomunikasi dengan anjing yang lain. Kalu kita berpikir anjing pasti menggonggong. Kenapa dia dibilang singing dog karena dia melolong,” ungkap Hendra Maury saat berbincang – bincang dengan Agen Bola Terbaik, di Manokwari, Selasa (09/10/2018).

Penelitian singing dog pertama kali dilakukan tim peneliti dari Universitas Negeri Papua, Manokwari bersama James McIntyre, seorang peneliti dari New Guenia Highland Wild Dog Foundation di Amerika Serikat.

Pada 2016 lalu, para peneliti berhasil menangkap hidup-hidup anjing tersebut dan mengambil sampel DNA. Mulai dari darah, rambut, dan jaringan kulit untuk diuji secara ilmiah melalui analisa genetik.

Penemuan spesies baru anjing dataran tinggi ini dipublikasikan di International Conference on Biodiversuty Ecotourism and Creative Economy (ICBE 2018). Habitat singing dog adalah dataran tinggi dengan ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.

Hewan ini biasa hidup berkelompok yang terdiri dari empat ekor anjing dengan pemimpin anjing jantan dan tiga anjing betina. Oleh masyarakat asli Suku Amume dan Kamoro, anjing ini dianggap sebagai nenek moyang mereka.