free html hit counter

Keren! Mahasiswa IPB Temukan Obat Kanker Kelenjar Getah Bening dari Alga Hijau Biru

BeritaBintang –  Keren! Mahasiswa IPB Temukan Obat Kanker Kelenjar Getah Bening dari Alga Hijau Biru

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia dan merupakan permasalahan penyakit yang sangat besar. Bahkan setiap tahun saja, terdapat 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Kanker kelenjar getah bening (kanker limfoma) berada pada urutan ke-10 penyakit kanker terbanyak di Indonesia.

Melihat hal tersebut, mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) Juhrotul Aeniah melakukan penelitian dengan judul “Aktivitas Antikanker Kelenjar Getah Bening (LIMFOMA) secara In Vitro dari Spirulina platensis (alga hijau biru) yang Dikultivasi dalam Media Organik”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Iriani Setyaningsih dan Dr. Kustiariyah Tarman.

“Kalau sekarang kan pengobatan penyakit kanker bisanya dilakukan dengan cara operasi, radiasi dan kemoterapi. Pengobatan dengan cara tersebut menimbulkan efek samping, supresi sumsum tulang, gangguan saraf dan kerusakan fertilisasi,” ujar Aeni seperti dilansir Judi Online, Sabtu (4/11/2017).

Saat ini, sambung Aeni, sejumlah negara maju dan berkembang kembali ke penggunaan obat alam untuk penyembuhan berbagai penyakit. Salah satu bahan alami yang mempunyai potensi sebagai antikanker yaitu Spirulina platensis. Namun, media yang biasa digunakan Spirulina platensis yaitu media Walne dan Zarrouk harganya mahal, karenanya ia membuat penelitian dengan menggunakan media organik yang tersusun dari pupuk urea, Plant Catalyst, dan RI1.

[Baca Juga -“PERNIKAHAN AGUNG: Dapat Undangan Resepsi Kahiyang-Bobby? Ini PilihanTransportasi Menuju Solo yang Recommended“]

“Spirulina platensis yang ditumbuhkan dalam media organik belum diketahui aktivitasnya sebagai antikanker, itulah sebabnya saya melakukan penelitian ini. Penelitian ini untuk menentukan aktivitas antikanker kelenjar getah bening dari biomassa, ekstrak kasar dan fikosianin dari Spirulina platensis yang dikultivasi dalam media organik,” paparnya.

Keunikan dalam penelitian ini, yaitu karena prinsip dan metodenya yakni mengukur aktivitas hidrogenase mitokondria pada sel-sel hidup yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi MTT menjadi formazan.

Berdasarkan hasil penelitiannya, terjadi penghambatan pada sel raji, salah satu sel kanker kelenjar getah bening yang dapat digunakan untuk pengujian kanker kelenjar getah bening. Hal tersebut diduga karena sampel memiliki komponen aktif.

Komponen aktif inilah yang berpotensi sebagai antikanker. Bukan hanya itu, Aeni juga menerangkan adanya pertumbuhan sel normal yang menjadi abnormal akibat mutasi sel limfosit (sel darah putih) pada sistem limfatik yang disebut sebagai kanker kelenjer getah bening.