BeritaBintang – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan hasil sementara penyelidikan terhadap dua pilot asal Indonesia yang dituduh bergabung dengan ISIS adalah tidak tepat. Keduanya bukan pengikut kelompok radikal tersebut, melainkan hanya bersimpati terhadap perjuangannya.
“Hasil sementara bahwa memang mereka sering menyampaikan pada media sosial, di Facebook tentang dukungan terhadap ISIS, tetapi sebetulnya dia bukan pengikut ISIS. Tetapi memang bersimpati terhadap perjuangan ISIS. Itu yang ada,” ujar Badrodin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2015).
Namun, Badrodin menegaskan bahwa polisi tetap melanjutkan penyelidikan untuk mengetahui apakah kedua pilot yang diketahui bernama Ridwan Agustin dan Tomi Hendratno alias Alfatih itu pernah pergi ke Suriah atau tidak. Seperti yang dituduhkan kepolisian Australia atau Australian Federal Police (AFP).
Pasalnya, sampai saat ini, diketahui bahwa kedua pilot itu tidak berada di Suriah melainkan masih berada di Indonesia. Bahkan, satu di antaranya masih berada di Bogor, Jawa Barat.
“Sekarang persoalannya, apakah dia pernah ke Suriah? Ini yang kita sedang lakukan penyelidikan,” ungkap Badrodin.
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, lanjut Badrodin, belum bisa disimpulkan bahwa kedua pilot tersebut terkait dengan jaringan ISIS yang ada di Indonesia. “Kemudian dari sisi jaringan, kita belum menemukan kaitannya dengan jaringan ISIS yang ada di sini, tetapi penyelidikan ini masih terus dilakukan,” pungkas Badrodin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Australian Federal Police (AFP) menyebut adanya dua pilot Indonesia yang termasuk ke dalam jaringan ISIS, yakni eks pilot maskapai penerbangan Air Asia Ridwan Agustin dan Tomi Hendratno yang pernah bekerja di maskapai penerbangan pribadi Premiair.
Dugaan tersebut dibuktikan dalam dokumen yang dimilikinya. AFP melakukan pengamatan di akun Facebook kedua pilot tersebut hingga akhirnya dibocorkan ke publik. Keduanya mulai menunjukkan indikasi pro-ISIS sejak pertengahan tahun 2014 dengan kerap kali mem-posting status yang menunjukkan sikap dukungannya kepada ISIS. Salah satunya menyebut polisi sebagai “Ansharu Thagut” atau pendukung berhala