BeritaBintang – Tak lengkap rasanya merayakan Tahun Baru Imlek tanpa kue keranjang. Kue sederhana terbuat dari tepung ketan ini laris manis setiap Imlek tiba.
Dan para pengusaha kue keranjang musiman juga mengaku kebanjiran orderan, seperti terlihat di Jalan Merbau Medan, sejumlah pekerja sedang sibuk menyusun kue keranjang yang akan segera dikirim ke para pemesan.
“Kue keranjang merupakan kue yang unik dari bentuk maupun segi pembuatannya, dimana bentuknya yang bulat terbalut daun pisang, itulah kue keranjang. Meskipun terlihat sederhana, kue ini selalu diburu. Kue keranjang kerap menjadi hantaran keluarga,” ungkap Mardian Sanjaya kepada Waspada Online, SAbtu (6/2/2016).
Makanan ini juga merupakan bahan sesaji saat pelaksanaan puja bakti para Dewa, sesuai kepercayaan warga Tionghoa.
Ironisnya, kue keranjang tradisional kini makin sulit ditemui. Para pembuat kue ini umumnya sudah tidak lagi menggunakan keranjang sebagai alat cetak, melainkan menggunakan cetakan alumunium. Padahal karena memakai keranjang itulah kue yang rasanya mirip dodol ini.
“Pembuatan kue keranjang, berbekal warisan keluarga, dan untuk memasaknya. Abo bersama pekerjaannya menggunakan alat yang sudah modern, dengan menggunakan mixer ukuran besar,” tuturnya.
Usaha kue keranjang ini sudah puluhan tahun dan setiap Imlek pemesanan pasti meningkat.
“Bahan kita asli tanpa bahan pengawet, karena bahan pokoknya hanya tepung dan gula. Kita tidak pakai santan, jadi kue keranjang ini sampai setahun pun masih bisa dikonsumsi,” jelasnya.
Untuk harga berkisar antara Rp45-80 ribu dan pemesanan hingga sampai keluar kota. Namun tahun ini pesanan menurun dibandingkan tahun lalu hingga 40 persen, salah satu faktornya adalah perekonomian yang belum stabil,” tutupnya.