BeritaBintang – KELOMPOK teroris asal Irak dan Suriah ISIS kembali mengunggah video algojo yang menantang Amerika Serikat berperang. Akan tetapi, ada yang berbeda dengan sosok malaikat maut yang dipekerjakan ISIS kali ini.
Seorang anak laki-laki yang usianya di bawah 10 tahun, beraksen Inggris menodongkan pisau di belakang seorang tahanan dewasa yang berlutut di depannya. Dikutip dari Mirror , Jumat (5/2/2016), tayangan mengejutkan itu merekam mulai dari si bocah menggiring sanderanya di antara semak-semak hingga mendudukannya ke lokasi eksekusi.
Diiringi musik propaganda berbahasa Arab, anak itu menudingkan senjatanya seperti algojo-algojo ISIS lainnya, sambil mengancam negara-negara Barat, khususnya Negeri Paman Sam.
“Oh, Amerika! Ini adalah tentara yang kau persenjatai dan habiskan uangmu untuk (menggaji mereka) memerangi prajurit Allah. Saya menanti kedatanganmu (negara-negara Barat) di bukit Dabiq (wilayah kekuasaan ISIS di Suriah),” seru si bocah Inggris.
Meskipun ia bicara dalam bahasa Inggris, belum dapat dipastikan bahwa anak itu benar-benar berasal dari negeri Ratu Elisabeth. Beberapa kesaksian menyatakan mereka mengenali anak laki-laki yang ditampilkan dalam video itu.
Umurnya sekira lima tahun sekarang. Kakeknya memanggil dia Isa. Diduga ia direkrut oleh Siddhartha Dhar, hacker utama ISIS yang digadang-gadang sebagai pengganti Jihadi John.
“Itu jelas propaganda. Mereka memanfaatkan anak-anak. Dia tidak tahu apa-apa, dia hanya anak kecil. Mereka menggunakannya sebagai tameng,” kata Sunday Dare, yang mengaku sebagai kakek kandung bocah Inggris dalam video eksekusi ISIS terbaru
Dare sudah pernah memohon kepada putrinya Grace yang menjadi mualaf setelah mengganti namanya jadi Khadijah (24), untuk membawa pulang cucunya. Mereka awalnya tinggal di Deptford, tenggara London. Khadijah menikah dengan pejuang ISIS asal Swedia dan melahirkan Isa serta seorang anak laki-laki lain bernama Abdur Rahman (4).
“Itu cucuku, saya yakin. Saya tak mungkin tak mengenalinya. Dia tidak bahagia tinggal di sana. Saya sudah memohon ia dipulangkan ke Inggris. Saya tidak bisa memercayai dia (putrinya). Tapi saya juga tidak bisa ke sana menjemputnya, karena saya pasti dipenggal,” tutur dia.
Dare berkisah, sempat berselisih paham dengan sang putri karena dianggap memalukan keluarga dengan menikahi pejuang ISIS. Sebelum pergi pada 2012, putrinya bilang hanya akan pergi belajar ke Mesir. Tidak disangka, ia bergabung dengan kelompok teroris itu.
Bocah itu sungguh-sungguh menjalankan tugasnya dan mengeksekusi mati pria berbaju jingga itu mendekati menit terakhir video yang berdurasi 17 menit tersebut.