BeritaBintang – Masyarakat Jakarta Utara menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ingin meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis 23 Juni 2016.
Warga yang menggelar aksi penolakan itu pun berujung bentrok. Salah satu perwakilan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) Jamran menjelaskan bahwa aksi penolakan itu bukan tanpa alasan. Hal ini terkait dengan akumulasi kemarahan masyarakat Jakarta Utara kepada Ahok.
Baginya, masyarakat Jakarta Utara khususnya sudah sangat marah kepadanya karena di kawasan ini banyak yang terkena penggusuran saat Ahok menjadi Gubernur DKI.
“Satu akumulasi dari masyarakat Jakarta Utara yang kecewa hampir sebgaian besar digusur itu masyarakat Jakut,” kata Jamran di Polres Jakarta Utara, Senin (27/6/2016).
Selain itu, Jamran juga menyebutkan bahwa mantan Bupati Belitung Timur itu diduga terlibat beberapa kasus. “Banyak kasus reklamasi yang merugikan pihak rakyat. Dan kasus korupsi Sumber Waras,” tegasnya.
Sehingga, masyarakat Jakarta Utara menolak keras dengan hadirnya Ahok ke kawasan mereka. Oleh sebabnya, Jamran menyatakan bahwa aksi tersebut bukan ada kepentingan apa pun.
“Ini kepentingan masyarakat. Jadi alasannya kuat,” tutupnya.