BeritaBintang – Hindari Isu Papua “Digoreng”, Pemerintah Harus Perkuat Diplomasi Internasional
Pengamat Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tantan Hermasyah, meminta kepada pemerintah agar memperkuat diplomasi internasional. Hal itu menyusul memanasnya situasi di Papua akibat penyanderaan 1.300 warga Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Perkuat diplomasi internasional agar isu Papua tidak “digoreng” dan akan semakin memberatkan politik luar negeri Indonesia, kata Tantan saat dihubungi Agen Bola, Senin (13/11/2017).
Hal yang tidak bisa diabaikan, lanjut Tantan, yakni bahwa warga Papua punya aspirasi tersendiri tentang dirinya, kehidupannya, budayanya, bahkan hal-hal yang terkait dengan keyakinan dan kepercayaannya.
[Baca Juga -“Astaga! Bakar Kantor Polisi, Dua Pria Pelaku Teror Tewas di Dor“]
“Maka pendekatan pembangunanisme, yang sudah jelas harus dievaluasi ulang secara mendasar. Bisa jadi, tidak bisa dilakukan atau harus sangat hati-hati jika diterapkan di Papua,” tambah dia.
Dikatakan Tantan, jika melihat perspektif sosial-ekonomi yang terjadi di Papua merupakan gambaran sederhana, bahwa politik infrastruktur Presiden Joko Widodo di Papua dan beberapa wilayah, tak melulu efektif bagi kesejahteraan warga lokal.
“Bagaimana pemerintah harus bersikap? Standarnya, pemerintah terus melakukan persuasi, bahkan jangan enggan berdialog, meski bisa jadi sangat melelahkan, dengan berbagai pihak yang ada di sana,” pungkas dia.