free html hit counter

Berita Bintang – Dongkrak Kunjungan Wisman, Selandia Baru Habiskan Rp180 Miliar untuk Renovasi Toilet

Berita BintangDongkrak Kunjungan Wisman, Selandia Baru Habiskan Rp180 Miliar untuk Renovasi Toilet

Pemerintah Selandia Baru punya cara yang unik untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Bayangkan saja, mereka rela menggelontorkan dana hingga Rp180 miliar untuk memperbaiki toilet umum, sehingga wisatawan akan merasa nyaman saat berkunjung ke negara Kiwi itu.

Dilansir Judi Online, Rabu (6/2/2018), selama ini Selandia Baru memang dikenal sebagai negara yang menjadikan toilet umum sebagai daya tarik utama, selain pemandangan alam mereka yang sangat indah. Bahkan sampai ada agen travel yang menawarkan paket wisata toilet loh!

Salah satunya adalah toilet mozaik di kota Kawakawa. Destinasi wisata yang diberinama toilet Hundertwasswer itu diklaim telah menarik sekitar 250 ribu wisatawan setiap tahunnya.

Para wisatawan juga dapat mengunjungi beberapa toilet unik lainnya, seperti toilet berbentuk kapal di kota Matakana yang dapat ditempuh selama kurang lebih 2 jam dari ibu kota Selandia Baru, Auckland.

[ Baca Juga Berita Bintang : ” Endah dan Rhesa Setuju RUU Permusikan Dibatalkan ” ]

Ada fakta menarik dibalik keberadaan toilet tersebut. Berdasarkan pengakuan penduduk lokal, toilet kapal itu dirancang khusus oleh mahasiswa seni rupa bernqma Steffan de Haan. Hasil karyanya itu telah mendapatkan banyak apresiasi dari penduduk lokal maupun wisatawan asing.

Beralih ke daerah Wellington, wisatawan dapat mengunjungi toilet unik yang didesain menyerupai putri duyung raksasa. Toilet ini telah didirikan sejak 2011 dan dijadikan sebagai salah satu objek wisata unggulan Wellington. Pemerintah setempat bahkan rela mengeluarkan dana hingga Rp5,2 miliar hanya untuk merenovasinya.

Komitmen pemerintah Selandia Baru dalam mengembangkan industri pariwisata memang patut diacungi jempol. Mereka bahkan menyadari bahwa amenitas menjadi salah satu kunci utama dalam mendongkrak kunjungan wisatawan.

Indonesia tampaknya harus bercermin dari program unik ini, mengingat masih banyak wisatawan yang mengeluhkan kebersihan di beberapa destinasi wisata di Tanah Air.